Kongres PDIP dan Skenario Aklamasi Megawati Soekarnoputri

| 02 Aug 2019 16:28
Kongres PDIP dan Skenario Aklamasi Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar Kongres V di Bali 8-10 Agustus. Kongres ini,  diperkirakan akan mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai berlambang Banteng pada periode 2019-2024.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira bilang, seluruh peserta Kongres hingga akar rumput, meminta agar Megawati bersedia menjadi ketua umum lagi.

"33 dari 34 Dewan Perwakilan Daerah/DPD PDI Perjuangan yang melaksanakan Konferensi Daerah (Konferda) meminta Ibu Megawati Soekarnoputri untuk ditetapkan kembali sebagai Ketum pada Kongres ke V PDI Perjuangan di Bali 8-10 Agustus," kata Andreas Hugo Pareira kepada era.id, di Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Andreas menambahkan, kemungkinan Megawati akan terpilih aklamasi pada kongres nanti. Sebab, katanya, tidak ada alasan untuk mengganti Megawati dari posisinya saat ini.

"Iya (akan terpilih aklamasi). Kenapa harus diganti?" katanya.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, sosok Megawati tak akan tergantikan di PDIP. 

"Megawati masih dibutuhkan PDIP. Jika Megawati mundur, PDIP ditakutkan akan pecah. Megawati masih menjadi simbol pemersatu dan kesuksesan PDIP," tutur Ujang.

Tapi dia berharap Megawati bisa menyiapkan kader yang bisa menggantikannya di kemudian hari. 

"Sambil mempersiapkan regenerasi. Bisa saja Prananda akan dijadikan wakil ketua umum atau ketua harian PDIP," ujarnya.

Kongres dengan kampanye ramah lingkungan

PDIP berkomitmen untuk melaksanakan acara tersebut secara ramah lingkungan. Salah satu caranya adalah tidak menggunakan dekorasi yang berbahan plastik sekali pakai dan styrofoam.

"Semua bahan dekorasi menggunakan bahan alami, tidak ada styrofoam. Tapi dari janur. Justru jauh lebih hidup, jadi betul-betul ramah lingkungan," kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres V PDIP I Wayan Koster, Jumat (2/8/2019).

Selain itu, para peserta kongres bakal dibekali botol minum untuk yang bisa diisi ulang di 50 titik pengisian air minum di area kongres. Kampanye pengurangan sampah plastik itu, kata Koster sedang masif dilakukan di Bali. Bahkan semua hotel yang ada di Pulau Dewata itu sudah melaksanakannya. "Semua hotel di Bali sudah begitu, no plastic," ungkap gubernur Bali ini.

Sementara itu, Ketua Steering Commitee (SC) Djarot Saiful Hidayat mengatakan, ketiadaan penggunaan plastik dan styrofoam bertujuan agar kongres yang bakal dihadiri ribuan orang itu tak lantas menimbulkan sampah plastik. 

"Tak boleh menggunakan plastik. Karena itulah sebenarnya budaya kita. Budaya merawat dan melestarikan lingkungan. Jadi, meskipun ini ajang besar kita takkan tinggalkan sampah plastik," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Kongres ini bertema 'Solid Bergerak untuk Indonesia Raya'. Kongres ini digelars sebagai salah satu langkah untuk menjalankan agenda strategis partai.

Rencananya, sebanyak 15.342 kader yang bakal hadir sebagai penggembira. Selain jumlah tersebut, sekitar 2.047 tamu undangan VIP dan VVIP juga bakal hadir dalam acara tersebut. Selain itu, sejumlah tokoh nasional turut diundang dalam acara ini. Di antaranya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin. 

Kemudian, diundang juga menteri era Kabinet Gotong Royong saat Megawati jadi presiden kelima. Serta, para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang merupakan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pemilu 2019.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga disebut bakal hadir dalam acara ini. 

 

Rekomendasi