'Ketika Listrik Padam dan Perasaan Kembali ke Zaman Batu'

| 05 Aug 2019 09:22
'Ketika Listrik Padam dan Perasaan Kembali ke Zaman Batu'
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - "Jakarta balik lagi ke jaman batu. Hahaha," kelakar Hariadi, warga Tangerang Selatan karena listrik padam, kemarin, Minggu (5/8/2018).

Pemuda yang lahir di tahun 1990an ini lantas mengecek situasi terkini lewat media sosial, Twitter dan Instagram. Cuma beberapa menit dia berselancar, sinyalnya di telepon genggamnya langsung hilang.

"Listrik padam, sinyal hilang. Kayak di film-film. Jangan-jangan ada serangan alien," tutur pegawai swasta yang gemar ikut perlombaan maraton ini.

Hariadi lalu membuka aplikasi lain. Dia mencoba mengecek percakapan di grup WhassApp-nya. Dari percakapan itu, dia tahu listrik padam tak hanya di Tangerang Selatan, tapi sampai ke Bandung. Lewat jejaringnya juga, dia tahu kalau listrik padam ini terjadi hampir di seluruh kota besar di Pulau Jawa.

Setelah melihat persentase baterai telepon genggamnya yang tinggal 63 persen, dia memutuskan untuk menaruhnya dan beristirahat. "Nyoba tidur siang aja deh. Gerah-gerah deh. Mudah-mudahan mati lampunya enggak lama," ujar dia.

Berbeda dengan Budi, warga Tangerang Selatan juga, dia memilih pergi dari rumahnya ketika listrik padam. Dia pergi mencari warung kopi atau mall yang memiliki wi-fi dengan jaringan internet stabil.

Dia berkeyakinan, warung kopi atau mall, biasanya punya genset untuk cadangan sementara ketika listrik dari PLN padam. Ini yang akan dia manfaatkan untuk menjalankan hobinya, bermain Mobile Legend.

"Ini lagi tanggung gini, listrik padam, sinyal juga kacau," kata pemuda yang sering ikut kompetisi pertandingan Mobile Legend ini.

PLN, selaku penyedia listrik di negeri ini, meminta maaf atas peristiwa ini. Listrik di sejumlah kota padam bahkan hingga 10 jam. 

Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengakui lambatnya penanganan padamnya listrik yang melanda wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Banten.

Kata dia, mati listrik ini terjadi karena masalah di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang.

"Kami mohon maaf pak prosesnya lambat, kami akui prosesnya lambat," kata Sripeni di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Pusat PT PLN, Jakarta, Senin (5/8)

Ia mengatakan sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua, yaitu utara dan selatan. Masing-masing dari sistem itu terdapat dua sirkuit atau jaringan, total ada empat jaringan. Untuk padamnya listrik kali ini, dia mengatakan, masalahnya ada di jaringan utara.

"Jadi pada di utara, Ungaran, Pemalang pertama terjadi gangguan pada pukul 11.48 WIB, kemudian sirkuit, jadi terjadi gangguan, dua line terjadi gangguan," ujarnya.

Akibat listrik padam ini, PLN rugi banyak, sampai puluhan miliar rupiah. Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN, Djoko Raharjo Abumanan memperkirakan kerugian ini mencapai Rp90 miliar. Angka ini adalah hitungan kasar dari potensi listrik PLN yang dijual bila tak ada masalah. 

Hitungannya adalah, pada hari Minggu, PLN rata-rata bisa menjual 22.000 Megawatt listrik per jam. Namun, listrik yang disuplai oleh pembangkit di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten hanya sebesar 13.000 MW per jam pada hari ini. 

Artinya, pasokan listrik tambahan yang disalurkan lewat transmisi yang mengalami gangguan, yakni sebesar 9.000 MW per jam, menjadi potential loss. 

"Berarti hilang 9.000 MW. Hilang katakanlah 10 jam. Dikalikan Rp1.000 karena Rp1.000 per kWh. Tapi itu kan hilangnya Megawatt," ujar Djoko di kantor P2B Gandul Cinere Depok Minggu (4/8).

Dia menghitung, jika 9.000 MW dikalikan 10 jam (waktu pemadaman listrik kemarin), artinya ada potential loss sebesar 90.000 MW. Dengan asumsi rata-rata tarif per Kwh yang sebesar Rp1.000, maka perkiraan kerugian bisa mencapai Rp90 miliar. 

"Rp90 miliar minimal lost, rugi. Belum didendain tadi kalau ada kompensasi," kata Djoko.

Selain itu, banyak yang rugi akibat padamnya listrik ini. Selain jaringan telekomunikasi, angkutan massal juga terdampak, seperti, kereta api listrik, dan moda raya terpadu.  Bahkan, MRT menggratiskan pengunjung pada pukul 20.00 WIB sampai kereta terakhir sebagai kompensasi.

Rekomendasi