Sudah Dilarang Keras, Kader PDIP Tetap Bandel Korupsi

| 08 Aug 2019 20:45
Sudah Dilarang Keras, Kader PDIP Tetap Bandel Korupsi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Wardhany/era.id)
Bali, era.id - Salah satu kader PDI Perjuangan yang jadi anggota DPR RI di Komisi VI, Nyoman Dhamantra terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Nyoman disebut menerima sejumlah uang terkait dengan impor bawang putih dari seorang importir. Sebelum Nyoman ditangkap, KPK lebih dulu menangkap orang kepercayaannya di Jakarta.

Sebelum Nyoman ditangkap, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah menyampaikan sejak tanggal 5 Agustus 2019, partainya telah mengeluarkan surat instruksi. Surat ini berisi tentang larangan penyalahgunaan jabatan legislatif maupun eksekutif untuk mencari dana, termasuk dana untuk penyelenggaraan Kongres V PDIP.

"Seluruh dana pelaksanaan kongres sudah terpenuhi dengan cara gotong royong," kata Hasto kepada wartawan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8/2019).

Eks Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) ini bilang, kalau ada kadernya yang menyalahgunakan wewenang atau tidak mengikuti instruksi tersebut, maka partainya tak akan sungkan memberikan sanksi.

"Karena partai punya disiplin apalagi kalau tertangkap tangan KPK misalnya, atau tindak pidana korupsi," ujar dia.

Kejadian penangkapan Nyoman ini seperti de javu bagi PDIP. Sebab, pada 2015 salah seorang kadernya juga ditangkap KPK saat pelaksanaan Kongres IV PDIP. Adriansyah, saat itu ditangkap KPK terkait izin pemulusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Mitra Maju Sukses.

Suap itu diterimanya sejak menjabat sebagai Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, hingga dia menjabat sebagai anggota DPR. Adriansyah ditangkap di Swiss-Bell Hotel Sanur Bali saat itu.

Cerita ini hampir mirip dengan Nyoman, hanya saja dia tak ditangkap di area pelaksanaan kongres. Anggota DPR RI dicokok KPK saat berada di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Saat ini, Nyoman tengah berada di Gedung Merah Putih KPK untuk menjalankan pemeriksaan lebih lanjut. "Dibawa tim dari Bandara CGK (Soekarno-Hatta, Cengkareng)," ungkap Febri.

Meski kini Nyoman masih diperiksa oleh penyidik KPK, PDIP langsung merespons penangkapan itu. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku belum mengetahui siapa kader yang ditangkap oleh lembaga antirasuah. 

"Saya belum tahu, belum dengar kabar. Tapi yang jelas semalam Bu Mega (Ketum PDIP) sudah ingatin betul kita untuk antikorupsi," kata Djarot.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bilang, ketua umumnya itu sempat berbicara dalam sebuah acara internal dan meminta kadernya menjauhi tindakan korupsi. Djarot menegaskan, partai berlambang banteng ini bakal langsung memecat kadernya yang ketahuan korupsi.

"Kalau mereka ada yang seperti itu, itu bukan kader kita. Kalau dia nganu (korupsi) pecat di tempat," ujarnya.

Sebelumnya, KPK menangkap 11 orang dalam OTT yang diduga terkait suap impor bawang putih. Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut, 11 orang yang ditangkap itu berasal dari unsur pengusaha hingga orang kepercayaan anggota DPR RI.

Selain menangkap 11 orang yang diduga terlibat, KPK juga mengamankan bukti transaksi perbankan sebesar Rp2 miliar serta pecahan uang dolar Amerika. "Diduga uang untuk anggota DPR," ujar Febri.

Rekomendasi