Mengecek Pasokan Beras Ibu Kota

| 20 Jan 2018 05:34
Mengecek Pasokan Beras Ibu Kota
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengecek ketersediaan beras di PIBC (era.id)
Jakarta, era.id - Pemerintah, melalui Perum Bulog akan segera memulai proses impor 500.000 ton beras dari Vietnam, Thailand dan Pakistan guna memastikan stabilitas harga dan menjaga inflasi pada awal tahun 2018.

Terkait rencana itu, Pemprov DKI turut bereaksi. Pemprov mengaku tak ingin memanfaatkan beras impor. Beras lokal tetap pilihan utama, meski pemprov juga tak ingin menentang keputusan pemerintah pusat. 

Lalu, bagaimana pasokan beras di DKI? Perlukah ibu kota memanfaatkan impor beras?

(Infografis: era.id)

Untuk menjawab itu, era.id menelusuri gudang Bulog DKI Jakarta hingga Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Di gudang penyimpanan Bulog Divre DKI, era.id berhasil mendapatkan data soal pasokan beras Jakarta dan Banten per 18 Januari 2018.

Berdasar data dari sumber yang era.id temui di lokasi, terungkap bahwa pasokan beras di Bulog Divre DKI berada di angka 40 ribu ton. Ia tak mau berspekulasi perihal kecukupan pasokan, apalagi mengomentari keputusan pemerintah pusat mengimpor beras.

Menurutnya, Bulog DKI belum melakukan pemetaan soal pasokan dan sebaran beras di Jakarta dan Banten. Sebab, saat ini Bulog DKI tengah fokus memetakan dan menyosialisasikan ketahanan pasokan bawang. Pemetaan terhadap beras, dikatakannya akan dilakukan setelahnya.

Berdasar perhitungan, gudang Bulog yang terletak di Kelapa Gading, Jakarta Timur itu mampu menampung pasokan hingga 300 ribu ton. "Dalam (gudang) itu kan bisa simpan sampai 300 ribu (ton)," katanya, Jumat (19/1/2018).

Saat ini, Bulog DKI belum bersedia membuka data dan informasi mendetil terkait pasokan beras ini. Mereka khawatir, publikasi terkait informasi ini dapat memancing kemunculan tengkulak di pasar-pasar tradisional.

Di PIBC, era.id kemudian menemui Direktur Utama BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi. Menurutnya, hingga hari ini, pasokan beras di PIBC masih berada di angka 28.956. Masih aman, meski mengalami penurunan dari periode pendataan sebelumnya, yakni 32.698 ton.

Beras-beras tersebut berasal dari pengiriman 200 kontainer beras dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Dalam waktu dekat, Food Station sebagai pengelola tunggal PIBC akan kembali menerima pasokan 150 kontainer beras.

Dan hari ini, tepat ketika era.id menyambangi ke ruang kerjanya, Arief baru saja menandatangani dokumen transaksi atas tambahan 6.500 ton pasokan beras dari Bulog. Beras tersebut nantinya akan dijual dengan harga Rp8.500 per kilogram.

"Jadi ini kayak valuta asing, kita harus jaga stok amannya di atas 25 ribu ton. Barusan saya buat suratnya, dan sedang kita siapin," kata Arief kantor Food Station, Cipinang, Jumat (19/1/2018).

Tak sampai di situ. Sebab, dalam waktu dekat, pasokan beras DKI akan kembali bertambah, seiring dimulainya musim panen di sejumlah daerah pemasok utama beras di DKI, seperti Pati, Kudus, Demak dan Purwodadi. 

Tags : impor beras
Rekomendasi