Belum sampai di lokasi tujuan, massa aksi diadang oleh aparat TNI dan kepolisian di bawah flyover Ladokgi, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Koordinator Aksi dari BEM SI yang juga Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta, Muhammad Abdul Basit menyebut, alasan pengadangan ini lantaran sedang ada acara pelantikan anggota DPR periode 2019-2024.
Abdul memastikan kepada para polisi, aksi mereka tak akan berujung anarkis hingga bentrok dengan aparat. Abdul menambahkan, aksi mereka gelar hanya sampai pukul 17.00 WIB.
“Kami nanti aksi cuma sampai jam lima sore. Kami mau tunjukkan bukan kami yang membuat kericuhan,” kata Abdul di lokasi, Selasa (1/10/2019).
Untuk lebih meyakinkan aksi damai ini, sejumlah mahasiswa menyerahkan bunga kepada aparat yang masih memblokade jalan agar mereka tak mendekati Gedung DPR. Bahkan, ada mahasiswa yang tak segan memberi pelukan hangat kepada aparat yang dibalas dengan senyum tipis.
Mahasiswa memberikan bunga dan pelukan kepada aparat yang berjaga (Diah/era.id)
Di sela-sela orasi, mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal. Satu mahasiswa terbujur kaku dengan taburan bunga di atasnya. Satu orang membacakan doa tahlilan, dan tiga mahasiswa lainnya meratapi dengan raut muka kesedihan.
Mereka juga meletakkan tiga buah batu nisan. Satu nisan sebagai bentuk ungkapan bela sungkawa terhadap rekan mahasiswa meninggal dalam bentrokan di Kendari, Immawan Randi dan Yusuf Qodari, dua nisan bertuliskan "RIP KPK" sebagai simbol pelemahan KPK sejak revisi UU KPK diketok palu beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, mereka juga membuat barisan yang cukup ketat agar tak ada penyusup yang masuk ke dalam barisan masyarakat yang berakhir membuat aksi mahasiswa ini terlihat anarkis dan ricuh.
“Tolong rapatkan barisan kita kawan-kawan. Jika ada yang tidak memakai almamater universitas, jangan diberi kesempatan untuk mendekat kepada barisan kita,” tutur Abdul.
Aksi teatrikal mahasiswa (Diah/era.id)
Sebagai informasi, aksi mahasiswa yang digelar pada hari ini memiliki agenda tuntutan kepada 575 anggota DPR RI periode 2019-2024 yang baru saja dilantik.
Menggaungkan tagar #TuntaskanReformasi dan kedua #KawalDariAwal, mereka menuntut parlemen baru ini untuk memberantas KKN, restorasi demokrasi, reforma agraria, kesatuan bangsa, dan penyelesaian kasus HAM.