Kondisi ini jadi keuntungan bagi Jokowi dalam memimpin negara ini lima tahun ke depan. Setidaknya itu yang ditangkap oleh pengamat politik dari LIPI, Aisah Putri Budiarti.
Kepada era.id, Putri mengatakan, Jokowi akan mendapatkan dukungan yang kuat dari parlemen dalam menjalankan tugas di periode 2019-2024.
"Dari sisi komposisi di DPR dan pimpinan DPR-DPD, sesungguhnya mengindikasikan bahwa dukungan kuat akan diberikan parlemen kepada Jokowi ke depan," kata Putri saat dihubungi lewat pesan singkat, Kamis (3/10/2019).
Hanya saja, Putri menyebut kekuatan DPR yang saat ini mayoritas mendukung Jokowi bisa saja berubah. Menurutnya, kekuatan ini akan berjalan dinamis hingga Kabinet Kerja jilid II terbentuk.
Selain itu, politik dagang sapi masih mewarnai pergerakan partai yang saat ini berada di parlemen. Maksud politik dagang sapi ini, kata Putri adalah dukungan politik yang diberikan dengan berharap keuntungan politik jangka pendek.
"Misalnya, pemberian dukungan politik didasarkan pada kursi dalam kabinet yang diperoleh partai," ungkapnya.
Karenanya, kekuatan Jokowi di parlemen bisa berubah hingga dia memutuskan nama-nama menteri.
"Jadi kuat atau tidaknya dukungan terhadap pemerintahan Jokowi ke depan masih bisa berubah hingga awal November nanti," jelas Putri.
Pernyataan Putri hampir sama dengan analisis pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin. Kata dia, pemerintahan Jokowi akan aman hingga lima tahun ke depan. Sebabnya, Jokowi punya alat sandera bagi sejumlah anggota dewan periode 2019-2024.
"(Koalisi) bakal aman. DPR banyak tersandera. Bagaimanapun banyak anggota DPR yang memiliki kasus hukum dan itu bisa menjadi alat sandera bagi pemerintah," kata Ujang.
Karenanya, dia yakin eksekutif dan legislatif akan berjalan beriringan lima tahun ke depan. "Yang ada, akan berjalan bersama-sama. Saling mengamankan kebijakan masing-masing," ungkap Ujang.
Sebelumnya, DPR telah menetapkan lima pimpinan mereka. Politikus PDIP Puan Maharani jadi ketua DPR periode 2019-2024 bersama empat orang lainnya yaitu Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Gerindra, Rachmat Gobel dari Fraksi NasDem, Aziz Syamsuddin dari Fraksi Golkar dan Muhaimin Iskandar dari Fraksi PKB.
Sedangkan untuk DPD, empat orang yang terpilih menjadi pimpinan adalah La Nyalla sebagai Ketua DPD bersama tiga orang lainnya, yaitu Nono Sampono, Mahyudin, dan Sultan Bachtiar Najamudin.