Pernyataan Prabowo ini menyiratkan bergabungnya Partai Gerindra ke kabinet Jokowi periode 2019-2024. Bahkan, isu yang beredar, partainya Prabowo dapat jatah 3 kursi menteri setelah mereka menawarkan konsep pemerintahan kepada Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco mengungkap kemungkinan bergabungnya partai ini dengan pemerintahan Jokowi sebesar 50:50. Dia menambahkan, seandainya konsep yang ditawarkan Partai Gerindra ditolak Jokowi, kemungkinan partai ini berada di luar pemerintahan Jokowi dengan cara mengawalnya dari sisi legislasi, pengawasan dan anggaran lewat parlemen.
"Pak Prabowo sudah bilang, kalau konsepnya dipakai saja, silakan. Kalau kemudian kita mau dimasukkan ke dalam, membantu dari dalam, boleh. Di luar juga enggak apa-apa. Kita bantu dari luar," ujar Dasco saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/10) malam.
Fadli Zon disebut jadi menteri
Konsep yang ditawarkan Gerindra kepada Jokowi di antaranya berkaitan dengan swasembada pangan, pembangunan ekonomi dan energi, hingga pertahanan.
Salah satu nama kader Gerindra yang digadang-gadang akan masuk ke dalam bursa kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf adalah Fadli Zon. Fadli merupakan wakil ketua DPR periode 2014-2019. Saat mengisi jabatan ini, dia sangat vokal mengkritisi kebijakan pemerintah. Di pucuk pimpinan legislator ini, Fadli biasa berduet dengan Fahri Hamzah dalam mengkritik pemerintah.
Namun, jabatan ini tak dia emban lagi. Sejak itu, dia jadi sangat jarang terlihat di Parlemen, meski Fadli adalah anggota DPR periode 2019-2024. Di luar parlemen, dia juga tak pernah ikut dalam pertemuan-petemuan politik di kediaman Prabowo, meski dia adalah wakil ketua umum.
Politisi yang terkenal kontroversi lantaran kritikan-kritikan pedasnya ini, masih bisa dipantau di sosial media, khsususnya twitter. Hanya saja, kicauannya yang biasa mengkritik pemerintah, kini sudah tak ada lagi. Di sana, Fadli lebih sering mengunggah kegiatan yang dilakukannya.