Pada patung tersebut dipasang spanduk hitam bertuliskan "Revolution of our time, liberate Hong Kong" (Revolusi Saat Ini, Bebaskan Hong Kong). Tulisan itu bisa terlihat dari kota di bawahnya.
Patung Lady Liberty merepresentasikan seorang demonstran perempuan yang terluka di bagian mata. Para demonstran meyakini, luka itu akibat tembakan proyektil peluru polisi.
Seorang demonstran berharap, patung itu akan menginspirasi orang-orang Hong Kong untuk terus berjuang. "Kami katakan kepada warga Hong Kong bahwa kita tidak boleh menyerah. Semua masalah ini akan dapat diselesaikan dengan keteguhan dan kerja keras semua masyarakat untuk mencapai tujuan kita," kata dia kepada Reuters, seperti dilansir dari Antara.
Patung setinggi tiga meter tersebut mengenakan masker gas, helm, dan kacamata pelindung itu. Para demonstran membawa Lady Liberty ke puncak Lion Rock di ketinggian 500 meter pada Minggu tengah malam sebelumnya. Saat itu, cuaca sedang hujan badai.
Baca Juga : Melihat Tingginya Inisiatif Warga Hong Kong di Tengah Aksi Protes
Hong Kong telah luluh lantak dalam empat bulan belakangan dengan aksi unjuk rasa besar-besaran. Demonstrasi itu terus berlangsung dan sering kali diwarnai kekerasan.
Para demonstran akan terus melakukan unjuk rasa. Demonstrasi lanjutan, direncanakan berlangsung pada Minggu ini di area pusat keuangan Hong Kong.
Sebelumnya, bom molotov dilemparkan ke dalam stasiun kereta cepat MTR Hong Kong pada Sabtu (12/10) malam, namun laporan pemerintah menyebut tidak ada korban terluka.
MTR, yang pada situasi normal biasanya mengangkut sekitar lima juta orang per hari, berhenti beroperasi sementara pada Minggu. Sedangkan, kereta cepat menuju bandara, Airport Express, tidak akan berhenti di stasiun antara stasiun sentral di Hong Kong dan bandara.
Sejumlah stasiun MTR dibakar, mesin tiket pun dirusak karena para pengunjuk rasa meyakini bahwa pengelola MTR menutup stasiun secara keseluruhan pada pekan lalu untuk menghambat pergerakan mereka atas instruksi dari pemerintah.