Gerhana Total Akan Hiasi Langit Indonesia

| 23 Jan 2018 08:50
Gerhana Total Akan Hiasi Langit Indonesia
Gerhana bulan total (Pixabay)
Jakarta, era.id - Beberapa hari lagi, peristiwa gerhana bulan total bakal teramati di langit Indonesia. Fenomena alam itu terjadi tepatnya pada 31 Januari 2018.

Melansir situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana mulai (P1) ke gerhana berakhir (P4) berdurasi 5 jam 20,2 menit. Adapun durasi dari fase gerhana sebagian mulai (U1) hingga gerhana sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 3 jam 23,4 menit. Sementara itu durasi totalitas, yaitu dari fase gerhana total mulai (U2) hingga gerhana total berakhir (U3) berlangsung selama 1 jam 16,8 menit.

Tak hanya Indonesia yang dapat mengamati fenomena alam tersebut, beberapa wilayah seperti di Samudera Pasifik dan bagian timur Asia yakni Australia serta bagian laut Amerika. Gerhana ini juga dapat diamati di bagian barat Asia seperti Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat bulan terbit.

(Proses gerhana bulan total, Foto:Pixabay)

"Adapun proses gerhana pada saat bulan terbenam dapat diamati di bagian utara Amerika dan bagian timur Samudra Pasifik. Sementara pengamatan di bagian barat Eropa, sebagian besar Afrika, Samudra Atlantik, dan bagian selatan Amerika tidak akan dapat mengamati keseluruhan proses gerhana ini," begitu bunyi keterangan tertulis BMKG seperti dikutip era.id, Selasa (23/1/2017).

Pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana. Pertama, gerhana bulan total (GBT) pada 31 Januari 2018 yang dapat diamati di seluruh wilayah bagian Indonesia. Kedua, gerhana matahari sebagian (GMS). Peristiwa ini terjadi pada 15 Februari 2018, namun tidak dapat diamati dari Indonesia. Ketiga, peristiwa GMS pada 13 Juli 2018, juga tidak dapat diamati langsung dari Indonesia. Keempat, gerhana bulan sebagaian (GBS). Fenomena ini bakal berlangsung pada 28 Juli 2018, dan bisa diamati dari Indonesia. Terakhir, GMS pada 11 Agustus 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana bulan total sendiri merupakan peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. 

(Foto:Pixabay)

Untuk menyaksikan fenomena alam ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, bersama Planetarium dan Observatorium Unit Pengelolaan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), menggelar kegiatan peneropongan gerhana bulan total.

Kegiatan berlangsung pada Rabu, 31 Januari 2018, pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB di Plaza Teater Jakarta, TIM, Cikini, Jakarta. Selain terbuka untuk umum, kegiatan tersebut juga diperuntukan gratis bagi pengunjung.

Tags :
Rekomendasi