Pria dengan kaus merah itu ditemukan tergeletak di pinggiran kota Hong Kong dengan tubuh bersimbah darah karena luka di kepala. Pria itu adalah Jimmy Sham yang merupakan Ketua Civil Human Rights Front (CHRF). Jimmy diserang secara sporadis oleh lima orang tak dikenal dengan palu di Distrik Mong Kok.
Beberapa orang di dekat Sham mengatakan, mereka diancam dengan senjata tajam lainnya jika mencoba untuk membantu Sham. Penyerangan itu dilakukan pada Rabu malam waktu setempat. Jimmy Sham adalah aktivis politik lama di Hong Kong. Sebagian besar orang mengenalnya karena berkampanye untuk hak-hak LGBT. Dalam protes antipemerintah, ia menjadi salah satu pemimpin protes tanpa kekerasan.
CHRF mengecam tindakan kekerasan yang tak dapat diterima ini dan mengaitkan serangan kepada ketuanya itu dengan pendukung pemerintah. Kelompok pro-pemerintah kerap dicurigai melakukan penyerangan terhadap aktivis-aktivis pro-demokrasi selama gejolak politik berlangsung di Hong Kong sejak Juni.
"Tak sulit untuk menghubungkan kejadian ini dengan teror politik yang menyebar untuk mengecam dan menghambat pelaksanaan hak yang alami dan sah," ujar CHRF dalam suatu pernyataan, dikutp Al Jazeera, Kamis (17/10/2019).