Demo Tak Berujung Hong Kong yang Kembali Makan Korban

| 08 Nov 2019 14:14
Demo Tak Berujung Hong Kong yang Kembali Makan Korban
Penghormatan untuk Alex Chow. (Twitter/galileocheng)
Jakarta, era.id - Aksi protes berkepanjangan di Hong Kong kembali memakan korban. Seorang mahasiswa yang tergabung dalam aksi demonstrasi pekan lalu meninggal dunia pada pagi tadi. Kabar kematian ini bakal menciptakan panggung baru untuk gelombang demonstrasi pada akhir pekan.

Dilansir Al Jazeera, Jumat (8/11/2019), serikat mahasiswa dari Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong mengatakan bahwa lelaki itu adalah Chow. Pria 22 tahun yang merupakan mahasiswa tahun kedua di departemen ilmu komputer. Chow dikenal memiliki nama Alex Chow atau Chow Tsk-lok.

Dalam laporan South China Morning Post, Chow meninggal dunia karena serangan jantung di Rumah Sakit Queen Elizabeth pukul 8.09 pagi usai koma sejak Senin (4/11). Ia diyakini terjatuh dari gedung bertingkat dalam aksi demo di distrik New Territories Tseung Kwan O, ketika polisi berusaha membubarkan para demonstran dengan tembakan gas air mata. Salah seorang pejabat rumah sakit mengatakan Chow dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar.

Ia ditemukan tak sadarkan diri bersimbah darah di sebuah tempat parkir mobil. Tidak diketahui dengan jelas bagaimana Chow bisa terjatuh. Namun yang jelas, tempat itu adalah wilayah yang terkena tembakan gas air mata polisi usai pengunjuk rasa melemparkan benda-benda dari gedung sekitar. 

 

Baca Juga: Joshua Wong, Penggerak Payung Hitam HK yang Dilarang Ikut Pemilu

 

Sementara itu, para pengunjuk rasa mengklaim bahwa polisi dengan sengaja menunda laporan kepada layanan darurat ketika korban terjatuh di wilayah tersebut. 

Kepolisian setempat mengakui bahwa gas air mata telah digunakan untuk membubarkan pengunjuk rasa di dekat tempat parkir itu, namun mengatakan hanya ada gas air mata dalam jumlah kecil ketika layanan darurat menemukan Chow. 

Pemimpin pro-demokrasi Joshua Wong mengatakan dalam akun Twitternya, bahwa warga Hong Kong telah berduka atas kehilangan pejuang kemerdekaan di HK. Chow diketahui ikut aksi protes yang telah berlangsung selama lima bulan ini.

"Kami tak akan meninggalkan siapapun di belakang. Apa yang kami mulai bersama, kami selesaikan bersama. Mengingat kerugian yang diderita masyarakat HK dalam sebulan terakhir ini, pemerintah harus membayar harganya". Kabar duka ini membuat para pengunjuk rasa di Hong Kong menyerukan agar seluruh warga dan penjaga kota ini menghormati Chow. 

Meski tuntutan RUU Ekstradisi pemicu demonstrasi di Hong Kong telah dicabut, namun kota ini terus dirongrong dengan aksi demonstrasi di setiap akhir pekan. 

Sejumlah aktivis menyatakan, meski aturan itu sudah dicabut namun hal itu belum meredam gejolak masyarakat. Mereka mengatakan bahwa sejumlah tuntutan mereka belum dikabulkan, di antaranya penyidikan kekerasan polisi, memberi ampunan kepada ribuan aktivis yang ditangkap, hingga meminta Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam untuk mengundurkan diri. 

Rekomendasi