Sekitar 740 ribu orang etnis Rohingya telah melarikan diri dari negara bagian Rakhine di Myanmar pada tahun itu, karena menghadapi operasi pembersihan yang dilakukan oleh pasukan militer. Para pengungsi menuduh aparat keamanan Myanmar dan kelompok militan radikal Buddha membakar desa-desa mereka. Mereka bergabung bersama 200 ribu pengungsi lainnya yang sudah ada di kamp pengungsi Cox's Bazar di Bangladesh.
Para penyelidik PBB menilai, operasi militer Myanmar termasuk dalam pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pembakaran yang meluas dengan niat genosida. Organisasi itu juga mendefinisikan Rohingya sebagai minoritas agama dan bahasa dari Myanmar barat dan salah satu dari minoritas yang paling dipersekusi atau paling mendapat perlakuan buruk di dunia.
Negara tetangga Bangladesh sudah menerima ratusan ribu pengungsi dari Myanmar dan tak mampu lagi menampung mereka. Pemerintah Bangladesh telah berkali-kali berupaya untuk memindahkan sekitar 100 ribuan warga Rohingya dari kamp pengungsian. Pemindahan tersebut dianggap perlu dilakukan karena kamp-kamp pengungsian di perbatasan yang sudah semakin penuh sesak.
-
Saat Dua Elite Saling Puji di HUT Golkar: Prabowo Semringah, Bahlil Tertawa Tepuk Paha
06 Dec 2025 06:041 -
Gerindra Marah Lihat Bupati Aceh Selatan Umrah Usai Ngeluh Tak Sanggup Tangani Bencana
06 Dec 2025 07:492 -
Prabowo Klaim Pemerintah Kerja Cepat Atasi Bencana tapi Warga Tamiang Berkata Sebaliknya
06 Dec 2025 07:073