Sementara di dalam Istana, Jokowi sedang memikirkan susunan menteri di kabinetnya, periode 2019-2024. Erick dan orang-orang berkemeja putih itu dikabarkan hendak menjadi menteri.
Usai bertemu Jokowi, Erick memberi sinyal dirinya bakal menjadi menteri di bidang ekonomi. Tapi dia tak secara detail menyebut kementeriannya.
Kabar ini kemudian menuai kritik dari publik. Di media sosial, Erick disebut tidak layak menjadi menteri yang membidangi ekonomi karena punya potensi konflik kepentingan. Apalagi, kementerian bidang ekonomi yang dimaksud itu Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Erick datang menghadap Jokowi di Istana tidak mewakili partai politik. Dia bukan politisi. Erick lebih dikenal sebagai pengusaha. Oleh sebab itu, jabatan Menteri BUMN untuk Erick berpotensi membuat terjadinya benturan kepentingan.
Dilansir dari detik.com, saat ini Erick memegang jabatan Direktur Utama di PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), induk dari PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV). Erick juga menjabat sebagai Presiden Direktur Cakrawala Andalas Televisi dan Komisaris PT Asia Global Media, Komisaris Utama PT Redal Semesta, Komisaris PT Beyond Media, Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA), Komisaris Utama PT Entertainment Live, Direktur PT Trinugraha Thohir Media Partners (pemegang saham PT Visi Media Asia Tbk), dan Presiden komisaris di PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI).
Selain pengusaha, sebenarnya Erick juga dikenal di bidang olahraga. Dia sempat memiliki saham klub olahraga terkenal di Indonesia dan di luar negeri. Itu sebabnya, Jokowi dinilai keliru jika menempatkan Erick di Kementerian BUMN.
-
Daerah30 Dec 2021 23:03
Relawan Milenial di Sumut Deklarasikan Erick Thohir Jadi Capres 2024
-
Nasional18 Sep 2020 12:33
Permintaan Erick Thohir ke Ahok Soal Pertamina