Diceritakan penasihat Pasukan Demokratik Suriah, kancut milik Baghdadi yang diselundupkan penyamar dan kemudian dites DNA itu dipakai sebagai pemastian jati diri Baghdadi, sebelum akhirnya pasukan Amerika Serikat melakukan penyerbuan untuk menghabisi nyawa pimpinan ISIS itu.
Penasihat senior SDF pimpinan Kurdi, Polat Can, memberikan keterangan rinci di Twitter soal bagaimana hasil kerja SDF membantu upaya untuk melacak lokasi Baghdadi. Termasuk dengan mengembat 'benda keramat' milik pria 48 tahun itu.
"Sumber kami sendiri, yang berhasil menjangkau al-Baghdadi, mengambil celana dalam Baghdadi agar dapat dilakukan tes DNA dan memastikan (100 persen) bahwa orang yang diincar itu memang al-Baghdadi sendiri," kata Can, seperti dikutip Antara, Selasa (29/10/2019).
Can mengungkapkan bahwa SDF sudah bergerak sejak 15 Mei bersama CIA untuk melacak keberadaan Baghdadi, juga berhasil memastikan bahwa Baghdadi sudah pindah dari Deir al-Zor di Suriah timur ke Idlib, wilayah tempat ia akhirnya terbunuh.
Ketika operasi militer berlangsung, Baghdadi berniat akan pindah ke Kota Jarablus di Suriah, kata Can. Namun, semua informasi pergerakannya sudah terbaca pasukan intelijen.
"Semua informasi intelijen dan akses menuju al-Baghdadi, juga identifikasi tempat keberadaannya, adalah hasil kerja kami. Sumber intelijen yang kami miliki terlibat mengirimkan koordinat, mengarahkan penerjunan payung, ikut serta dalam operasi dan membuat penyerbuan itu berhasil sampai akhir," ujar Can.
Kematian Baghdadi telah diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (27/10). Trump sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Kurdi itu memberikan beberapa informasi "yang sangat membantu" bagi penyerbuan tersebut.