Antisipasi Teroris, Polda Jatim Larang Ojek Online Masuk

| 13 Nov 2019 13:44
Antisipasi Teroris, Polda Jatim Larang Ojek Online Masuk
Ilustrasi (Ilham/era.id)
Jakarta, era.id - Kepoisian Daerah (Polda) Jawa Timur telah melarang ojek online masuk ke Mapolda sejak setahun terakhir, setelah rangkaian bom di Surabaya tahun lalu.

"Hanya untuk antisipasi bahwa apapun kegiatan ojek daring tidak boleh di dalam dan hanya diperbolehkan sampai pos penjagaan depan," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu.

Menyusul adanya ledakan yang diduga bom bunuh diri yang dilakukan pelaku diduga menyamar sebagai pemohon SKCK dan menggunakan atribut ojek online di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, pagi tadi, pihaknya juga lebih memperketat pengamanan, termasuk siapapun pengunjung Mapolda.

Khusus ojek online yang akan mengirim makanan atau barang maka harus dititipkan di pos penjagaan. "Jadi, kalau ada sesuatu misalnya go-send kemudian juga go-food itu bisa diambil di penjagaan di depan," ucapnya.

Baca Juga: GoJek dan Grab Bersatu Ungkap Pelaku Bom Bunuh Diri

Barung menyampaikan, pengamanan ketat di Mapolda yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Surabaya tersebut sudah dimaklumi publik dan tak ada keluhan dari masyarakat.

Siapapun yang masuk Mapolda juga harus membuka jaket dan helm sejak di pos penjagaan, termasuk dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan. "Ini sifatnya untuk mengantisipasi. Setiap mereka yang masuk di penjagaan harus dibuka jaketnya. Berkaca dari pengalaman itu, kami melihat bahwa sesuatu yang terselip di jaket bisa diantisipasi," tuturnya.

Ledakan di Polrestabes Medan terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Polisi mengaku sudah sempat menggeledah pelaku saat mau masuk ke Polrestabes karena gerak-geriknya yang memang mencurigakan.

Tahap pertama penggeledahan, polisi tidak menemukan apa-apa. Dalam informasi yang dikumpulkan, pelaku menenteng tas ransel. Dugaan kuat, polisi cuma memeriksa isi tas yang diketahui berisi buku.

Setelah di dalam, pelaku sempat juga berbaur dengan warga lain yang mau mengurus SKCK. Polisi yang lain kemudian meminta kembali pelaku untuk membuka jaketnya. Tidak berapa lama, ledakan kemudian terjadi.

 

Rekomendasi