Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Kasbani bilang pusat gempa bumi tersebut berada di laut. Lokasinya berada di tengah-tengah Sulawesi Utara dan Papau Halmahera yang kondisi geologisnya didominasi batuan gunung api Kuarter yang bersifat lepas dan berpotensi pencairan lahan.
"Batuan lapuk dan bersifat lepas umumnya akan memperkuat efek guncangan gempa, sehingga guncangan gempa akan lebih terasa," kata Kasbani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/11/2019).
PVMBG melansir data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pusat gempa bumi berada pada koordinat 1.67°LU dan 126.39°BT dengan magnitudo 7.1 pada kedalaman 73 km, berjarak 137 km barat laut Jailolo, Maluku Utara. Sementara data The United States Geological Survey (USGS) mencatat, gempa bumi terjadi di_1.589°LU dan 126.416°BT dengan M 7.1 pada kedalaman 45.1 km.
Penyebab gempa bumi diperkirakan penunjaman (subduksi) antar lempeng bumi. "Berdasarkan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, diperkirakan gempa bumi ini berasosiasi dengan subduksi di Punggungan Mayu," terang Kasbani.
-
DPR Minta Apple Tingkatkan Kontribusi di Indonesia: Bukan Soal Angka, tapi Keadilan
17 Nov 2024 14:351 -
2
-
3
-
4
-
Pemilik Rumah Tewas dalam Kebakaran di Koja Jakarta Utara, Begini Kronologi Kejadiannya
17 Nov 2024 15:035