Sebuah Tips Biar Enggak Disambar Petir

| 08 Dec 2019 13:03
Sebuah Tips Biar Enggak Disambar Petir
Ilustrasi (WikimediaImages dari Pixabay )
Kupang, era.id - Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, salah satunya adalah bahaya sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi diri dan lingkungan dari sambaran petir. 

Metode yang paling sederhana tetapi sangat efektif adalah metode Sangkar Faraday.

Cara ini terbilang efektif melindungi area yang hendak diamankan dengan melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian. Tapi bagaimana jika Anda sedang berada di luar ruangan dan tak ada alat bantu apa pun?

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Agung Sudiono Abadi menyarankan, jika ada petir maka segeralah mencari tempat berlindung di dalam ruangan. Sebab petir cenderung memilih tempat terbuka sebagai obyek sambarannya sehingga masyarakat perlu waspada saat beraktivitas di sana. 

"Petir cenderung memilih tempat terbuka, obyek yang tinggi, dan tonjolan di permukaan bumi. Obyek tinggi bisa berupa tiang ataupun pohon, dan tonjolan bisa berupa bukit atau gunung maupun manusia, hewan, dan bangunan yang berada di tempat terbuka," katanya di Kupang, seperti dikutip Antara, Minggu (8/12/2019). 

Penjelasan Agung tersebut menjawab pertanyaan daerah seperti apa yang rawan terkena sambaran petir dan perlu dihindari oleh masyarakat saat cuaca buruk atau hujan. 

Artinya, orang yang berada di tengah sawah, bermain bola di lapangan, maupun berlayar di atas kapal di lautan terbuka, dapat berpotensi menjadi obyek yang rawan disambar petir, katanya.

Petir, kata dia, akan menyambar semuanya tanpa memilih-milih dan dapat menyambar beberapa objek sekaligus. Karena itu, masyarakat harus selalu waspada pada kilatan-kilatan petir, saat berada dibawa pohon, tempat terbuka yang bisa menimbulkan potensi terjadinya petir, katanya. 

Petir, kilat atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan petir dan guruh disebabkan perbedaan antara kecepatan suara dan cahaya.

Pekan ini, belasan ekor ternak sapi milik warga Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mati menggenaskan karena terserang petir.

Selain itu, salah seorang warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan dilaporkan meninggal dunia karena tersambar petir.

 

 
Rekomendasi