Jawaban 'Template' Polri Soal Kasus Novel Baswedan

| 10 Dec 2019 17:49
Jawaban '<i>Template</i>' Polri Soal Kasus Novel Baswedan
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Belum ada penjelasan secara benderang dari Polri mengenai perkembangan kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Selaku pihak yang punya wewenang menangani dan menyelidiki perkara itu, Polri seolah-olah menutupi kemajuan perkembangan kasus dengan menyampaikan pernyataan 'template' yang sering dilontarkan.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono menyebut, di hadapan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu, Kapolri Idham Azis melaporkan perkembangan perkara penyiraman cairan kimia terhadap penyidik KPK itu tanpa menyinggung sedikit pun mengenai hasil sementara yang telah dicapai.

Selain itu, Idham mengatakan jika penyidik selalu bekerja keras dalam upaya pengungkapan perkara tersebut. Pernyataan itu pun tak jauh berbeda dengan pernyataan petinggi Polri lainnya kala disinggung mengenai kasus Novel Baswedan.

"Tentunya bapak Kapolri melaporkan ke bapak Presiden sejauh mana tim yang telah dibentuk untuk mengungkap melakukan penyelidikan dan penyidikan berkaitan dengan kasus tersebut. Prinsipnya bahwa penyidik serius bekerja dan penyidik bekerja dengan keras untuk berupaya mencari siapa pelakunya," ucap Argo di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Pernyataan serupa yang kembali dilontarkan yakni penyidik telah melakukan beberapa upaya pengungkapan: Metode induktif dan deduktif. Puluhan saksi yang telah dimintai keterangan juga kerap kali disebut sebagai hasil perkembangan pengusutan kasus itu.

Rekaman kamera CCTV yang sempat dikirim ke Australia guna mempertajam kualitas gambar juga lagi dan lagi disebutkan. Tak lupa, pernyataan soal penelusuran terhadap beberapa toko kimia yang berada di radius ratusan meter dari lokasi juga dilontarkan. Hanya saja, tak ada satu pun pernyataan yang menjawab dalang di balik penyiraman penyidik senior lembaga antirasuah tersebut.

Bahkan, pernyataan yang seolah tak berujung pun kembali diucapkan saat disinggung mengenai perintah Presiden Joko Widodo untuk segera menuntaskan perkara itu dalam hitungan hari.

"Nanti kita doa bersama lah mudah mudahan penyidik nanti ada waktu akan menyampaikan penyidikan tersebut. Sangat serius penyidik menangani kasus ini," ungkap Argo.

"Tentunya akan apa penyidik masih bekerja keras mudah mudahan apa yang jadi harapan harapaan kita bersama seperti bapak Presiden semua masyarakat berkaitan dengan kasus ini," sambungnya.

Dalam kesempatan lain, Iqbal juga sempat memberikan pernyataan di Istana Kepresidenan usai Idham Aziz bertemu dengan Joko Widodo. Dia bilang, jika tim teknis yang telah dibentuk untuk mengusut tuntas perkara itu belum dapat menyelesaikan tugasnya. Namun, pihaknya meyakini cepat atau lama kasus itu dapat terungkap sehingga membuka sosok pelaku dalam waktu dekat.

"Detik ini, dan sebelumya dan insyaallah nanti ke depan, tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini," kata Iqbal, Senin (9/12).

Dia juga sempat menyebutkan jika tim penyidik telah mempunyai petunjuk yang signifikan untuk mengungkap kasus ini. Hanya saja, hal itu tidak bisa diungkapkan secara gamblang dengan alasan akan mengganggu penyidikan.

"Namun sore ini saya sampaikan. Ini masalah waktu, dan waktu ini tidak akan berapa lama lagi, kami sangat optimistis untuk segera menyelesaikan kasus ini. Tidak berapa lama lagi," kata Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan dalam hitungan hari. Yang nantinya, dalang di balik perkara itu akan disampaikan ke publik secara benderang.

"Saya tidak bicara masalah bulan. Kalau saya bilang secepatnya berarti dalam waktu harian," ucap Jokowi di Hotel Mulia, Jakarta Selasa (10/12).

"Tanyakan langsung ke Kapolri. Yang jelas sudah disampaikan kepada saya temuan barunya itu seperti apa. Tanyakan langsung ke Kapolri," tandasnya.

Rekomendasi