Pantun itu, kata Syaiful, menyangkut soal kebijakan Nadiem yang akan menghapus Ujian Nasional dan menggantinya dengan Asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
"Saya tadi di mobil bikin pantun buat Mas Nadiem menyangkut soal empat hal yang kemarin sudah di launching. Mohon nanti kalau saya sampaikan langsung bilang cakep ya. Semoga cakep ini," kata Syaiful yang disambut tawa oleh Nadiem di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Ada jarum dan ada juga peniti
Jangan ditusuk pastilah luka
Ujian Nasional sudah akan diganti
Mas Nadiem harus jamin lebih sempurna
Pantun Syaiful yang langsung disambut sorakan 'tidak nyambung pak'.
"Nyambung lah masa enggak nyambung?! Saya ulangi lagi ini, nyambung ini," katanya.
Ada jarum ada peniti
Jangan lupa pastilah luka
Ujian nasional sudah akan diganti
Mas Nadiem harus jamin lebih sempurna.
"Nyambung kan?" tanya Syaiful dan ditanggapi dengan gelak tawa oleh Nadiem juga anggota Komisi X lainnya.
Ia mengaku pantun tersebut mewakili keresahan dan guru, siswa, maupun masyarakat yang lain. Menurutnya, kebijakan Nadiem yang berani menghapus UN adalah hal yang luar biasa.
"Dari awal kami mendukung UN dihapus tapi harus ada skema, grand design, blueprint yang lebih sempurna ketimbang UN," pungkas Syaiful.
Selain membahas mengenai Asesmen kompetensi minimum dan survei karakter pengganti UN. Agenda lain dalam raker Komisi X dengan Mendikbud adalah kelonggaran zonasi, Rencana Pelaksaan Pendidikan, ujian standar nasional, dan persiapan pelaksaan APBN 2020.