Tim Editor
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem, Taufiqulhadi mengatakan, cawapres dari kalangan santri bukan hal yang baru. Sebab, katanya, Presiden Jokowi sudah memilih santri sebagai cawapresnya, yaitu Jusuf Kalla.
"Sebetulnya itu telah dilakukan oleh Jokowi," kata Taufiqulhadi kepada era.id, Jumat (26/1/2018).
Kalla, sambung Taufiqulhadi, merupakan santri tulen. Apalagi, Kalla lahir dan besar di keluarga Nahdlatul Ulama (NU), ormas yang dibentuk para santri.
"Jusuf Kalla itu adalah santri. Jusuf Kalla itu basis keluarganya NU, lalu aktifis HMI. Jadi dia memang sudah santri," kata dia.
Karenanya, kata Taufiqulhadi, Jokowi tidak perlu susah-susah mencari cawapres dari kalangan santri untuk Pemilu 2019. Taufiqulhadi menyarankan supaya Jokowi menunjuk Jusuf Kalla untuk menjadi cawapresnya lagi.
"Dan pertama sekali mendukungnya dan justru menjadi pengusungnya Nasdem. Orang tersebut namanya Jusuf Kalla," ungkapnya.
"Sementara ini kami belum melihat yang lain, tetapi yang telah ada adalah Pak Jusuf Kalla," kata Anggota Komisi III DPR ini.
Kalangan santri untuk menjadi cawapres mulai diperbincangkan belakangan ini. Tidak hanya untuk cawapres Jokowi, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto juga dikabarkan mulai bersafari ke tokoh-tokoh Islam untuk mencari figur tepat cawapresnya.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menyampaikan Prabowo akan kembali diusung pada Pilpres 2019. Kata Fadli, Gerindra akan mengumumkan mengusung Prabowo jadi capres pada HUT ke-10 Gerindra, 6 Februari 2018.
Nama Jokowi dan Prabowo selalu menempati posisi teratas dalam semua hasil survei terkait figur untuk capres tahun depan. Karena hasil survei itu, banyak yang memprediksi Pilpres 2019 akan kembali mempertemukan keduanya dalam panggung persaingan menuju RI 1.
