"Sekitar 700 sampai 900 keluarga mengungsi ke gunung-gunung dan menyebar kemana-mana karena terjadi baku tembak di tiga distrik, yaitu distrik Sugapa, distrik Hitadipa dan distrik Ugimba Intan Jaya," kata Marten dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (20/12/2019).
Menurut Marten, masyarakat mengungsi ke sejumlah tempat karena ketakutan dan menggangu aktivitas serta membuat masyarakat sipil mengalami trauma setelah peristiwa baku tembak antara TNI-Polri dan KKB tersebut.
"Ini menghambat masa depan pendidikan anak-anak, menghambat ekonomi, dan mengancam keselamatan nyawa masyarakat," katanya.
Dia berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang dan berharap kedamaian terwujud menjelang perayaan Natal tahun ini.
"Sebagai wakil rakyat, saya tidak mau terjadi kejadian serupa yang terjadi di Nduga. Kami mau, warga kami rayakan Natal dalam damai. Jangan nodai damai Natal dengan air mata dan darah di seluruh wilayah Intan Jaya. Warga Intan Jaya seluruhnya umat Kristen. Mereka mau rayakan Natal. Tidak boleh terjadi konflik apapun di Intan Jaya," tegasnya.
Semenatar itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi menyebutkan, tidak ada pengamanan khusus menjelang perayaan natal dan tahun baru 2020 di Papua.
"Enggak ada (pengamanan khusus), pakai pasukan yang sudah digelar, baik organik, kodam, maupun yang sudah berkekuatan sejak lama, sejak beberapa bulan yang lalu," kata Sisriadi, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2019).
TNI, kata dia, tetap mengerahkan pasukan yang saat ini sudah tersedia di Papua. Namun demikian, TNI tetap akan menyiagakan pasukan, prajurit, dan alutsista pendukung. Terutama, untuk pergerakan apabila diperlukan.
"Intinya pengamanan natal dan tahun baru ini TNI membantu polri, jadi komando pengendaliannya di polri yang tersebar di seluruh wilayah," katanya.
Seperti diketahui, dua prajurit TNI dikabarkan gugur saat kontak tembak dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya, Papua, beberapa waktu lalu. Kedua prajurit TNI itu yakni, Lettu Inf Reski Sidabutar dan Serda R Rizky.