Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, dari 568 kasus kebakaran tersebut, penyebab tertinggi didominasi arus pendek listrik yang mencapai 265 kasus.
Infografik (Ilham/era.id)
Gatot merinci, pada Januari ada 36 kasus kebakaran, Februari sebanyak 28 kebakaran, Maret 31, April 34 , Mei 32, Juni 46, Juli 51 kasus, Agustus 78, September 75, Oktober 71, November 46, dan 1-18 Desember ada 40 kasus kebakaran.
"Total nilai kerugian materiil akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 91,6 miliar," ujarnya, Kamis (26/12)..
Ia meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan betul faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran seperti tidak memasang instalasi listrik yang tidak sesuai standar hingga penggunaan kompor gas tidak sesuai prosedur.
"Secara rutin kami akan terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan dini kebakaran. Semoga kasus kebakaran di Jakarta Timur bisa semakin diminimalisir," ucapnya.