Melalui pengamatan BNPB melalui InaWARE, kolom abu vulkanik dari erupsi Gunungapi Taal terpantau menjauhi wilayah Indonesia menuju arah timur laut atau mengarah ke Samudera Pasifik dari kawah yang terletak di tengah Danau Taal.
"Berdasarkan laporan otoritas resmi Filipina, kolom abu teramati dengan ketinggian sekitar 1 kilometer dari kawah utama. Pihak Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mengatakan abu erupsi jatuh ke wilayah yang paling dekat dengan kawah meliputi Tagaytay, Batangas dan Cavite, ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, Senin (13/1/2020).
Debu vulkanik tersebut juga menyelimuti Silang dan Amadeo di Cavite dan Calamba, Santa Rosa dan San Pedro City di Provinsi Laguna. Sejumlah sekolah di regional Calabarzon, Luson Tengah dan Metro Manila diliburkan demi alasan keselamatan dan kesehatan.
Menurut Badan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Alam Filipina, sekitar 6.000 penduduk telah dievakuasi ke Batangas, dan paling banyak berasal dari San Nicolas, Balete dan Talisay. Hingga sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Selain itu erupsi Gunungapi Taal juga membuat Bandara Internasional Ninoy Aquino ditutup sementara dan semua penerbangan dibatalkan demi alasan keamanan dan keselamatan.
170 WNI Akan Dievakuasi
Sejauh ini KBRI Indonesia di Manila telah mengambil langkah antisipasi hingga rencana evakuasi, sehubungan dengan adanya bencana erupsi Gunungapi Taal.
“Kami menghimbau kepada seluruh WNI untuk mematuhi peringatan bencana yang disampaikan pemerintah Filipina,” demikian pengumuman resmi KBRI Indonesia di Manila melalui situs akun Facebook resminya.
Kementerian Luar Negeri menyiapkan operasi evakuasi terhadap 170 mahasiswa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Cavite, wilayah terdampak erupsi cukup parah.
Belum ada laporan korban jiwa dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Filipina atas dampak erupsi Gunungapi Taal tersebut.