Gunung Taal dan Video Klip Katy Perry yang Kontroversial

| 13 Jan 2020 16:56
Gunung Taal dan Video Klip Katy Perry yang Kontroversial
Video Klip Roar (Youtube)
Jakarta, era.id - Gunung Taal di Provinsi Batangas, Filipina meletus dan mengeluarkan material vulkanik berupa uap, abu dan batuan kecil setinggi 1 kilometer Minggu (12/1). Otoritas setempat telah mengeluarkan peringatan dini agar warga dan turis segera mengevakuasi diri dari tiga wilayah yang paling dekat dengan kawah yakni, Tagaytay, Batangas dan Cavite.

Taal adalah gunung berapi paling aktif kedua di Filipina dengan 34 letusan yang tercatat dan terakhir terjadi pada tahun 1977 dan tidak menyebabkan korban atau kerusakan. Adapun dua dari letusan paling merusak dari erupsi Taal terjadi pada tahun 1911, menewaskan 1.335 orang, dan pada tahun 1965, menewaskan sekitar 200 di desa-desa terdekat. Gunungapi Taal termasuk dalam jenis stratovolcano dan menjadi salah satu gunungapi terkecil di dunia. 

Gunungapi yang menjadi latar belakang video klip Katty Pery yang berjudul Roar itu merupakan salah satu dari sekitar dua lusin gunung berapi aktif di Filipina, yang terletak di "Cincin Api," sebuah wilayah seismik aktif di bumi yang rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Ngomong-ngomong soal Roar, klip penyanyi asal Amerika itu kontroversial karena menampilkan beberapa hewan itu dikecam oleh organisasi penyayang binatang, PETA.

Gunung Taal (GMANews)

Menurut juru bicara PETA, Merrilee Burke, proses penggunaan binatang sebagai binatang video klip yang sudah ditonton 2,9 miliar kali itu patut dipertanyakan. Sebab binatang-binatang tersebut didatangkan oleh perusahaan yang pernah bermasalah dengan hak-hak hewan, Serengeti Ranch.

"Serengeti Ranch kami percaya sebagai pemasok hewan-hewan di video klip Roar. Perusahaan itu pernah diperiksa oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat 22 kali sejak tahun 2001," kata Burke seperti yang diberitakan Daily Star.

 

Balik lagi ke erupsi Taal, Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo mengatakan, Presiden Rodrigo Duterte telah meminta agar warga segera dievakuasi. Pemerintah pusat memberi jaminan bersama pemerintah daerah untuk memastikan keselamatan warga menjadi yang utama.

"Sejak Minggu (12/1) pukul 05.30 sore waktu setempat, sekitar 6.000 penduduk telah dievakuasi menggunakan perahu motor dan ambulance kapal, dari pulau gunungapi ke wilayah Nicolas, Talisay, Agoncillo dan Laurel hingga hari ini," kata Alex Masiglat juru bicara otoritas bencana alam Batangas.

Kemudian menurut Badan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Alam Filipina melaporkan bahwa 6000 penduduk tersebut telah dievakuasi ke Batangas, dan paling banyak berasal dari San Nicolas, Balete dan Talisay.

Sementara itu, seluruh penerbangan yang melalui Gunungapi Taal dibatalkan karena muntahan abu vulkanik dapat membahayakan pesawat.

Tags : erupsi gunung
Rekomendasi