Dirjen Imigrasi Paling Bertanggung Jawab Soal Harun Masiku

| 30 Jan 2020 06:25
Dirjen Imigrasi Paling Bertanggung Jawab Soal Harun Masiku
Yasonna Laoly (Dok. Kemenkumham)
Jakarta, era.id - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dituding melempar tanggung jawab soal kesimpangsiuran posisi tersangka suap PAW DPR, Harun Masiku.

Yasonna membantah tudingan ia sengaja buang badan karena mencopot Ronny Franky Sompie dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi.

Pencopotan Ronny merupakan buntut dari kekeliruan data informasi mengenai kembalinya Harun Masiku ke Indonesia. Harun merupakan tersangka KPK dalam kasus suap terkait pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR dari PDI Perjuangan.

Dengan tegas Yasonna mengatakan bahwa Ronny memang pantas untuk dicopot karena menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas masalah kekeliruan data informasi.

"Tanggung jawabnya siapa yang paling apa di situ," ujar Yasonna saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Politikus PDIP itu mengaku sejak beberapa bulan lalu sudah pernah mengingatkan untuk memperbaiki sistem data keimigrasian Internasional di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Sistemnya saya sudah berapa bulan yang lalu bilang perbaiki sistem itu," ucapnya.

Diketahui, Ronny membenarkan keterangan dari istri Harun, Hilda bila suaminya sudah tiba di Jakarta tanggal 7 Januari 2020. Padahal sebelumnya para pejabat mengatakan buronan KPK itu masih berada di luar negeri setelah terbang ke Singapura pada Senin (6/1).

Ronny beralasan perangkat yang dipasangnya di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta mengalami penundaan waktu.

"Memang ada delay time karena di (Terminal) 2F itu perangkat IT kita baru pasang di sana jadi ada delay time. Setelah kita dalami dan kita tahu sudah masuk tanggal 7 Januari 2020 yang lalu," kata Ronny, Rabu (22/1).

Akibatnya, Yasonna mencopot Ronny dari jabatan Dirjen Imigrasi kemarin, Selasa, 28 Januari 2020. Yasonna mengatakan pencopotan Ronny terkait dengan keterangan Imigrasi tentang kepulangan tersangka suap, Harun Masiku. Yasonna menyebut ada yang aneh pada keterangan Imigrasi soal Harun.

"Ada yang janggal," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (28/1).

Selain Ronny, politisi PDIP itu juga mencopot Direktur Sistem dan Teknologi Keimigrasian Alif Suaidi. Alasannya karena tugas Alif di Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (Siskim) tidak berjalan dengan baik. Hal itu yang menyebabkan pihak Imigrasi luput memindai Harun ketika kembali dari Singapura.

"Mereka bertanggung jawab soal itu," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati mengatakan pencopotan Ronny merupakan upaya buang badan Yasonna. Asfinawati pun meminta Presiden Joko Widodo tak terkecoh dengan kinerja pembantunya tersebut. 

"Pencopotan ini membuktikan adanya masalah di tubuh Kementerian Hukum dan HAM," kata Asfinawati.

Rekomendasi