Pangdam mengatakan helikopter tersebut ditemukan di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua, Senin sekira pukul 09.00 WIT. Dalam pencarian lewat udara, Asaribab bersama Bupati Pegubin, Constan Oktemka dan Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Jonathan Binsar parluhutan Sianipar ikut dan langsung memimpin tim. Mereka menggunakan Heli AS 350 B2 milik Demonim Air, hingga menemukan puing-puing heli Heli MI 17 Penerbad di sebuah tebing.
"Benar, tadi saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet", kata Pangdam Asaribab dalam keterangan tertulis yang diterima era.id, Senin (10/2/2020) sore.
Namun Asaribab tak menjelaskan rinci soal kondisi terakhir para penumpang yang menjadi korban dalam insiden helikopter tersebut. Sementara hingga kini, tim masih berupaya mengevakuasi para korban. "Kita akan fokus mengevakuasi korban. Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat,” jelasnya.
Pimpinan tertinggi TNI Angkatan Darat di wilayah Papua itu pun menyampaikan terimakasihnya kepada kepala daerah serta masyarakat Pegunungan Bintang yang memberikan informasi keberadaraan heli itu. Begitu juga unsur Polisi dan TNI yang terlibat dalam pencarian heli selama ini.
"Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat setempat, kami juga mohon ijin dan restu dari mereka, khususnya warga Distrik Oksop untuk mendukung kami dalam misi kemanusiaan,” ujarnya saat bertemu dengan tokoh masyarakat serta jajaran pemerintah setempat di Aula Koramil Oksibil.
Sementara proses evakuasi akan dilakukan secepatnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Heli MI 17 Penerbad dengan nomor registrasi HA 5138 dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019.
“Heli dinyatakan lost contact ketika terbang dari Oksibil menuju Jayapura sesaat setelah melaksanakan dropping logistik bagi pos TNI yang berada di Pegunungan Bintang,” kata Wakapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi.
Dax menerangkan saat insiden berlangsung, heli Penerbad itu mengangkut tujuh orang crew dan lima orang prajurit Satgas Yonif 725/Wrg.
“Dari pengamatan udara terhadap puing-puing pesawat, diduga kuat bahwa heli tersebut menabrak dinding tebing saat cuaca berkabut tebal,” ungkapnya. (Paul Tambunan)