Sehari Ada Puluhan Laporan COVID-19 di Jawa Barat

| 05 Mar 2020 12:06
Sehari Ada Puluhan Laporan COVID-19 di Jawa Barat
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menggelar Rakor Pencegahan dan Penanganan Covid-19 bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung (Dok Humas Jabar)
Bandung, era.id - Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (PIKOBAR) sudah mulai melayani laporan warga terkait virus korona jenis baru atau COVID-19. Dalam sehari, layanan ini melayani 63 telepon dari warga. Sementara layanan Emergency Kesehatan 119 melayani 225 sambungan telepon.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menetapkan status Siaga 1 COVID-19, didasarkan pada banyaknya laporan yang masuk dari kabupaten/kota terkait virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

“Lokusnya banyak di Jakarta tapi warganya ada di Jawa Barat. Setiap hari ada laporan yang harus kami konfirmasi, Cirebon melaporkan, Cianjur kemarin melaporkan, Sukabumi juga melaporkan, Kota Bandung melaporkan. Ini kan harus dikelola oleh sebuah sistem,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (4/3/2020) malam.

“Jadi, artinya kenapa posisi siaga itu karena jumlah laporan-laporan dari daerah itu makin banyak,” katanya.

Mantan Wali Kota Bandung itu menjelaskan ada dua status orang terkait Covid-19, yakni orang dalam pemantauan dan orang dalam pengawasan. Dia pun meminta media massa untuk cermat menggunakan status tersebut dalam pemberitaan.

“Kalau pemantauan itu tidak dirawat di rumah sakit, hanya mengecek karena dia historisnya traveling ke mana atau pernah berhubungan (kontak dengan pasien positif COVID-19). Dan kalau pengawasan itu yang disebut suspect. Dan jumlahnya kalau yang dipantau itu sudah puluhan,” katanya.

Selain itu, Pemprov Jabar bekerja sama dengan Polda Jabar dan Pangdam III/Siliwangi akan menindak tegas penimbun masker sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo.

"Karena laporan dari daerah, banyak kehabisan (masker), sehingga dikhawatirkan justru ketika saat orang sakit atau petugas kesehatan membutuhkan, tidak ada stoknya. Sudah saya sampaikan dan kita edukasi bahwa masker hanya untuk orang yang sakit. Nah, tadi Pak Wakapolda sudah siap melaksanakan (penindakan penimbun masker). Polisi akan melaksanakan tindakan untuk memastikan isu penimbunan-penimbunan itu tidak terjadi di Jawa Barat,” tambahnya.

Selain itu, Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi Siaga 1 COVID-19, tidak termakan isu hoaks, serta tidak melakukan pembelian sembako secara berlebihan.

Rekomendasi