Usai Tanah Abang, Trotoar Sudirman Dikuasai PKL

| 01 Feb 2018 15:25
Usai Tanah Abang, Trotoar Sudirman Dikuasai PKL
Jakarta, era.id - Coba Anda jalan menyusuri trotoar di Sudirman. Tepatnya di sekitar kawasan Bendungan Hilir. Trotoar yang dulunya steril, perlahan tapi pasti, mulai dipenuhi PKL.

PKL yang berdagang di trotoar Sudirman mengaku iri dengan kebijakan Pemprov DKI yang memfasilitasi PKL Tanah Abang berjualan di Jalan Jatibaru Raya. Kawasan ini pun sampai ditutup untuk angkutan umum. 

Padahal, pada Pasal 27 Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum menjelaskan, Setiap orang/badan dilarang menempatkan benda-benda dengan maksud untuk melakukan sesuatu usaha di jalan, pinggir rel kereta api, jalur hijau, taman dan tempat-tempat umum, kecuali di tempat-tempat yang telah diizinkan oleh pejabat berwenang yang ditunjuk oleh gubernur.

Suasana di Jalan Sudirman, pedagang dan sepeda motor parkir di trotoar, Kamis (1/2/2018). (Yohanes/era.id)

Tapi Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno membantah jika kehadiran PKL ini karena iri. Bagi Sandi, alasan PKL ini muncul di trotoar karena revitalisasi Pasar Bendungan Hilir. Para PKL jadi tidak punya pilihan lain selain berjualan di trotoar.

"Pasti ada sebabnya, itu kan akibat. Sebabnya itu adalah tempat lahan usaha mereka itu lagi dibangun. Saya masih berkonsultasi dengan PD Pasar Jaya, berapa lama mereka melakukan revitalisasi (Pasar Benhil)," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Jadi solusinya apa? Nah, soal ini, Sandi mengaku belum tahu. Dia masih memikirkan perpindahan lokasi sementara PKL yang mengokupasi Jalan Jenderal Sudirman.

"Kita harus pikirkan juga untuk periuk nasi (sumber pencaharian) mereka, carikan lokasi sementara dan bagaimana (caranya) bisa tidak mengakibatkan mereka mengokupasi trotoar lagi seperti yang terjadi sekarang," tutup Sandi.

Kebijakan penutupan jalur di Tanah Abang memang berimbas ke banyak hal. Para pedagang di Blok G mengeluh omzet penjualannya terjun bebas. Trotoar di Tanah Abang pun tidak jadi lantas bebas dari PKL, karena banyak yang membandel. Belum lagi keluhan demo sopir angkot karena pendapatannya menurun. Buntutnya, Tanah Abang Explore berhenti beroperasi.

 

Rekomendasi