Lulung bersikeras, dan meyakinkan investigasinya tidak menemukan adanya oknum yang menyewakan trotoar kepada pedagang kaki lima (PKL).
"Yakin 1.000 persen, enggak mungkin disewa-sewa," tegas Lulung.
Pria yang akrab disapa Haji Lulung itu juga mengakui, sejumlah lapak sewaan di Tanah Abang memiliki nilai jual Rp1,5 juta - 2,5 juta. Tapi, kata dia, tempat yang disewakan itu merupakan lahan kosong, bukan trotoar.
"Di Jatibaru, di Jatibunder itu lahan kosong, yang saya tau itu lahan kosong. Itu ada yang (disewakan) Rp 2,5 juta, ada yang 1,5 juta," kata Lulung di DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Penyewaan lahan kosong, kata Lulung, bertujuan agar PKL tidak memkai trotoar untuk berdagang. Dia juga tidak menyangkal mempunyai lahan yang disewakan di Tanah Abang.
"Saya punya lahan pribadi, di belakang PPM (Pemuda Panca Marga) itu punya saya. Nah, pedagang dikelola di situ supaya enggak ke trotoar," tutup Lulung.