Ridwan pun mengimbau kepada warga Jabar agar kegiatan yang melibatkan massa banyak untuk dikurangi atau ditunda. Dia meminta destinasi wisata yang bisa dikunjungi orang dalam jumlah banyak ditutup sementara.
“Saya sampaikan minimal dalam dua minggu dari sekarang dikurangi, dibukanya tempat-tempat wisata yang sifatnya berkerumun dan massal,” kata Ridwan Kamil, saat menggelar video conference dengan 27 kepala daerah kabupaten/kota terkait COVID-19 di Command Center, Gedung Sate, Bandung, Senin (16/3/2020).
“Tapi kalau Pangandaran, Bupatinya per hari ini masih ingin membuka seperti biasa, tapi saya sudah arahkan sebaiknya dua minggu ini ikuti arahan pemerintah provinsi,” imbuhnya.
Ridwan Kamil juga menekankan bahwa proaktif tes kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP) sangat penting. Maka itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan kuota terbatas bagi setiap kabupaten/kota supaya warganya yang berstatus ODP melakukan proaktif tes di UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar.
“Proaktif tes kita itu dilakukan kepada yang mayoritas ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang datang dari luar negeri dari negara yang dicurigai terpaparnya lebih banyak. Dan memang secara statistik semakin mendekati, kita akan memberikan prioritas bantuan kepada daerah-daerah yang mendekati kota Jakarta, seperti Depok,” katanya.
Ia mengklaim proses proaktif tes ini sudah makin intensif dilakukan. Proaktif tes dapat dilakukan secara bertahap. Artinya, tidak semua masyarakat bisa melakukan proaktif tes dalam waktu berdekatan.
“Jadi, proaktif tes ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama untuk para ODP dan PDP yang mengantre terlalu lama di Jakarta,” ucapnya.
Menurutnya, tes Covid-19 tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. “Karena kalau versi masyarakat semua ingin tes juga kapasitasnya tidak memungkinkan, kita penduduk hampir 50 juta,” tambahnya.
Mengenai stok pangan di Jabar, ia memastikan stoknya aman. Ia meminta sejumlah pihak untuk memonitor ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat.
“Antisipasi itu sudah dilakukan oleh rapat Pak Sekda (Jabar), Bulog, dan dinas-dinas terkait untuk sembako,” katanya.