Pemerintah mengumumkan bahwa Wisma Atlet siap dioperasikan sebagai rumah sakit darurat mulai besok Senin (23/3/2020). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku persiapan sudah 100 persen selesai.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan pemerintah sudah menyiapkan skenario bagi petugas dan juga pasien yang akan berada di Wisma Atlet. Dia menyebut, semua peralatan medis yang ada di Wisma Atlet merupakan alat medis portable. Selain itu, juga diatur untuk akses keluar masuk pasien dan perawat.
"Semua portable, karena darurat semua portable. Termasuk pengaturan arus orang. Jadi pasien dan petugas tidak boleh berpapasan. Ini semua diatur oleh Kemenkes," papar Basuki di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020).
Sementara untuk kebutuhan medis seperti obat-obatan, peralatan medis, dan alat perlindungan diri termasuk masker akan disuplai oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
"Selain itu, untuk kebutuhan komunikasi, kami juga sudah menyiapkan jaringan telekomunikasi hingga 500 MB," tambah Menteri BUMN Erick Thohir.
Sementara Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan saat ini di Wisma Atlet sudah tersedia 2.500 tempat tidur yang nantinya akan dibagi mana yang digunakan untuk ruang isolasi dan mana yang di ruang observasi.
Selain itu, Hadi menambahkan, nantinya akan ada ruang khusus untuk relaksasi bagi tenaga medis yang sudah bekerja keras dan juga pasien.
"Kalau pasien jenuh, kita berikan ruangan untuk relaksasi yang tentunya memenuhi standar," kata Hadi.
Pada saat pelaksanaannya, RS Penanganan Darurat Covid-19 ini, akan dibagi dalam 3 zona :
Zona Hijau adalah Tower 1, akan diisi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Hanya orang yang berkepentingan yang bisa memasuki daerah ini.
Zona Kuning adalah Tower 3, akan diisi oleh Dokter, Perawat dan Petugas Paramedis lainnya.
Zona Merah adalah Tower 6-7, adalah RS Darurat Penanganan Covid-19. Hanya mereka yang menggunakan APD lengkap yang bisa masuk ke zona ini selain pasien.