Dari latar belakang partai politik, ada dua nama yang mungkin muncul. Yaitu Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Kepala BIN Budi Gunawan. Airlangga mendapatkan hasil survei 25 persen dan Budi mendapatkan 16 persen.
"Budi Gunawan bukan orang partai, tapi memang memiliki kedekatan yang cukup kuat dengan PDI Perjuangan. Yang ke dua, Airlangga Hartarto, Ketua Umum partai Golkar yang kita lihat track record personalnya juga cukup baik," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (2/2/2018).
Sedangkan dari kalangan profesional, survei ini merekam 4 nama yang diprediksi punya peluang sebagai cawapres Jokowi. Dua nama dari tokoh yang masuk kabinet kerja Jokowi yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dua lainnya berlatar belakang pengusaha yaitu Chairul Tanjung dan Aksa Mahmud yang juga ipar dari Jusuf Kalla.
"Dua nama adalah pembantu presiden di kabinet kerja Jokowi yaitu Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani. Pengusaha yang mewakili bagian barat yaitu Chairul Tanjung, dan Aksa Mahmud pengusaha dari Indonesia Timur, yang juga adalah ipar dari Jusuf Kalla," kata Adjie.
Dalam survei ini Susi Pudjiastuti mendapatkan 60,6 persen, Sri Mulyani 58,3 persen, Chairul Tanjung 35,2 persen, serta Aksa Mahmud 6,3 persen.
Survei nasional ini adalah survei nasional reguler yang dilakukan LSI Denny JA. LSI menggunakan responden sebanyak 1.200 pilihan berdasarkan multistage random sampling.
Wawancara dilakukan tatap muka serentak di 34 provinsi dari tanggal 7 sampai 14 Januari 2018. Margin of error plus minus 2,9 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.