Imbauan untuk bekerja dari rumah dan membatasi interaksi fisik demi menekan penyebaran virus COVID-19 betul-betul membuat Doni gigit jari. Perusahaannya pun hanya mampu memberi kompensasi Rp1 juta selama work from home (WFH).
"Semua jadi serba susah, itu kan penghasilan sehari-hari kalau enggak kerja, ya, enggak ada uang. Kalau sudah kayak gini bingung juga bayar cicilan gimana enggak ada pemasukan," tutur Doni kepada era.id.
Produser Raam Punjabi, pemilik rumah produksi Multivision Plus mengatakan, setiap syuting sinetron biasanya dikerjakan oleh lebih dari 70 orang. Artinya, produksi syuting saat ini betul-betul tak bisa dilakukan karena kebijakan physical distancing atau pembatasan jarak fisik.
Baca Juga : Asal Usul 'Azab-azaban' Ala FTV Azab
Memaksakan diri untuk mengakali adegan yang harusnya melibatkan banyak pemain jadi terpisah-pisah tak cuma membuat biaya membengkak, hasilnya juga belum tentu bagus. "Kualitasnya, yang paling penting, itu akan terpengaruh," tutur produser 76 tahun itu, seperti dikutip Antara.
Menunggu hingga wabah mereda dan izin syuting kembali diberikan adalah satu-satunya jalan yang bisa ditapaki oleh rumah produksi di Indonesia. Mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi meski produksi sinetron religi baru dimulai atau masih setengah jalan.
Produksi syuting sinetron. (Iqbal/era.id)
Raam mengungkapkan, tiga judul sinetron spesial Ramadan yang disiapkan rumah produksinya masih dalam tahap skenario. Stasiun televisi pun maklum bila konten yang mereka pesan tak kunjung rampung karena ini adalah keadaan kahar (force majeure).
Rumah produksi Sinemart juga menghentikan semua produksi, termasuk untuk bulan puasa. Beruntung mereka punya judul lain yang ceritanya cocok untuk konten Ramadan. Meskipun begitu, keputusan akhir ada pada tim pemrograman televisi.
"Untuk Ramadan kami tidak bisa syuting, tapi ada judul-judul yang sebenarnya cocok juga untuk di Ramadan, seperti yang dimainkan Cut Meyriska dan Roger Danuarta," kata humas Sinemart Dini Suryani.
"Full 30 episode enggak ada, karena kita kan enggak tahu situasinya akan begini, enggak berani stok full juga. Biasanya semua (dikerjakan) on-going."
Baca Juga : Memoles 'Azab' Menjadi Berkah
Starvision Plus juga terpaksa menunda dua judul sinetronnya lantaran belum selesai melakukan proses syuting. Di mana satu judul sudah dalam tahap perampungan, sementara satu judul lainnya masih dalam tahap awal produksi.
Bukan cuma rumah produksi dan para klu sinetron yang gigit jari selama masa physical distancing ini, para aktor dan aktris yang terbiasa mengisi program Ramadan seperti Dude Harlino dan trio Bajaj pun demikian. Hingga saat ini, Dude mengaku belum mendapatkan kabar lebih lanjut terkait sinetron yang akan dibintanginya pada bulan Ramadan mendatang.
Di luar sinetron religi, stasiun televisi juga menyiapkan acara yang mereka produksi sendiri (in house). Program-program in house untuk Ramadan telah digarap sejak jauh-jauh hari karena harus melewati proses editing atau revisi. Contohnya program religi yang menampilkan kemampuan anak-anak menghafal Al-Quran dan materi kuliah tujuh menit alias kultum.
-
Megapolitan19 Aug 2025 07:29
Sesama Wanita di Bekasi Berantem Gegara Saling Tatap di Jalan
-
Entertainment25 Feb 2025 09:09
Ramadan, RCTI Siap Temani Pemirsa dari Sahur hingga Berbuka
-
Health06 Jun 2021 21:35
Segera Hentikan, Ini 4 Dampak Buruk dari Kebiasaan Menggigit Kuku