Belum Disetop, Operasional KRL Cuma Sejam Sekali

| 17 Apr 2020 17:49
Belum Disetop, Operasional KRL Cuma Sejam Sekali
KRL (Dok. KCI)
Bandung, era.id – Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline rute Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodetabek) direncanakan disetop mulai 18 April 2020. Penghentian sementara KRL ini bagian dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengurangi persebaran COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani belum bisa memastikan apakah operasional KRL akan disetop.

“Sebagaimana sudah menjadi berita di beberapa kanal berita online, yang sudah terjadi adalah mengatur kedatangan dan keberangkatan KRL di daerah PSBB dengan jarak satu jam,” kata Berli, lewat pesan singkat, Jumat (17/4/2020).

Pemprov Jabar juga akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta mengenai pengaturan KRL Jabodetabek.

Selain jarak kedatangan-keberangkatan 1 jam sekali, lanjut Berli, juga dilakukan pembatasan jam operasional serta jumlah penumpang dalam satu gerbong. “Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penumpukan penumpang baik di stasiun maupun di dalam KRL. Penerapan physical distancing,” terang Berli.

Namun, VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba mengatakan belum mendapatkan arahan terkait penyetopan operasional kereta yang biasa membawa penumpang dari Bodetabek ke Jakarta. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut operasional KRL Jabodetabek akan disetop mulai 18 April 2020 seiring mulai berlakuknya PSBB di daerah Tangerang, Banten. Saat ini, PSBB baru berlaku di DKI Jakarta dan daerah satelitnya, yakni Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek).

Untuk diketahui, Jabodetabek merupakan wilayah yang jumlah kasus COVID-19-nya terbanyak di Indonesia. Karena itu wilayan ini menjadi yang pertama menjalankan PSBB. Mobilitas tinggi atau interaksi antara masyarakat yang intens ditengarai menjadi sebab cepatnya Jabodetabek sebagai pusat persebaran COVID-19.

KRL sendiri merupakan moda transportasi massa yang banyak dipakai warga Jabodetabek. Pada awal-awal diberlakukannya PSBB, masih tampak terjadi penumpukan penumpang di stasiun KRL karena banyak warga Bodetabek yang beraktifitas di ibu kota. Hal ini dikhawatirkan turut memicu 'mobilitas' virus korona.

Rekomendasi