Komisi taksi dan limusin (TLC) di kota New York meluncurkan program yang bisa menguntungkan pengemudi dan orang-orang yang membutuhkan. Program ini dikenal dengan nama Driver Food Delivery, yang sudah diluncurkan sejak tiga minggu lalu.
Sekitar 11.000 pengemudi taksi menjadi relawan dan mengantarkan sedikitnya 6 juta paket makanan ke warga yang membutuhkan. Menurut pihak penyedia, pengemudi yang bisa mendaftar hanya untuk yang memiliki lisensi taksi.
“Ini saat yang menakutkan. Kami tidak tahu bagaimana ini akan berakhir. Tapi kamu dapat kepuasan dalam hati ini bahwa kamu telah membantu selama krisis ini,” kata Nancy Reynoso, salah satu supir taksi, dikutip dari ABC News, Selasa (21/4/2020).
Reynoso bilang, sopir taksi kehilangan penumpang sejak lockdown. Program Driver Food Delivery menjadi peluang baru agar bisa tetap bertahan.
“Tidak ada penumpang di luar sana dan yang ada di luar sana. Anda tidak tahu apakah anda bisa melindungi diri anda dari virus,” katanya.
Dalam sehari, Reynoso bisa mengantar enam paket makanan per hari dengan upah 15 dolar (Rp235.000) per jam dan mendapat uang jalan 5 dolar (Rp78.000) sehari.