Persiapan Observatorium Bosscha Amati Hilal Awal Ramadan

| 23 Apr 2020 13:47
Persiapan Observatorium Bosscha Amati Hilal Awal Ramadan
Pengamatan hilal di Observatorium Bosscha ITB, Lembang (Dok. Bosscha ITB)
Bandung, era.id – Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan kegiatan pengamatan hilal Ramadan pada Kamis (23/4) sore nanti. Hasil pengamatan di Bosscha akan menjadi salah satu pertimbangan untuk penentuan awal Ramadan 1441 H pada sidang itsbat.

Berbeda dengan pengamatan hilal tahun-tahun sebelumnya yang dihadiri banyak orang termasuk masyarakat, kali ini pengamatan dilakukan secara internal dan hanya diikuti 4 orang peneliti. Sebab Ramadan tahun ini berlangsung di tengah pandemi COVID-19 di mana kegiatan yang melibatkan kerumunan orang perlu dihindari agar virus korona tak semakin menyebar.

Pengamatan munculnya bulan akan menjadi penanda beralihnya bulan Syaban ke bulan Ramadhan 1441 H.

Salah satu staf peneliti Bosscha, Agus Triono PJ, bilang pengamatan hilal dilaksanakan di Observatorium Bosscha, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. “Dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk barat,” kata Agus, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/4/2020).

Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan. Visibilitas ini sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Ramadan 1441 H.

“Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah Matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal,” jelas Agus.

Pengamatan dilakukan menggunakan 2 buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.

Kegiatan pengamatan hanya dilakukan empat staf peneliti Bosscha, yakni Agus Triyono PJ, Dr. Moedji Raharto, M. Yusuf dan Irfan Imaduddin.

“Kegiatan ini merupakan pengamatan internal yang hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha, untuk mematuhi himbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat (terkait pandemi Covid-19),” terang Agus.

Namun masyarakat yang berminat menyaksikan jalannya pengamatan hilal di observatorium yang dibandung di zaman kolonial Belanda tersebut dapat menyimak pengamatan secara daring melalui live streaming pada kanal YouTube resmi Observatorium Bosscha (https://bit.ly/hilalrmd1441) pada tanggal 23 April 2020 mulai pukul 15:30 WIB. Masyarakat juga dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di situs Observatorium Bosscha.

Tags : eramadan
Rekomendasi