Didi Kempot pernah disebut sebagai penyanyi terpopuler di Suriname pada 2013. Predikat itu disematkan oleh Mendagri Suriname, Soewarto Moestadja.
Seperti dilansir dari Antara, Mendagri Soewarto mengatakan Didi Kempot sebagai "the most popular singer in Suriname", berdasarkan anugerah musik nasional Suriname yang banyak dimenangi musisi bernama asli Dionisius Prasetyo itu.
"Dia (Didi Kempot) tahu selera musik di Suriname dan tidak hanya bernyanyi dalam Bahasa Indonesia, dia juga menyanyi dalam bahasa nasional Suriname (bahasa Belanda)," ungkapnya.
Ilustrasi (Ilham/era.id)
Di kesempatan yang sama Soewarto juga menuturkan musisi berjuluk The Godfather of Brokenheart itu pertama kali dikenal di Suriname pada 1980. Saat itu albumnya langsung mendapat penghargaan album terbaik. "Dan hingga kini (2013), dia masih populer di industri musik Suriname.
Bukan hanya di komunitas Jawa yang ada di sana, tapi orang-orang Suriname memang menggemari musik keroncong dan campursari," terang Soewarto.
Media di Suriname jug tak ketinggalan memberitakan meninggalnya Didi Kempot. Media daring dwtonline, memberitakan dengan judul 'Didi Kempot overlijdt na hartaanval' atau Didi Kempot Meninggal Akibat Serangan Jantung'
"Kematiannya adalah kerugian besar!" ratap mantan penyiar di Suriname, Jurmic Partodongso.
Jurmic mengungkapkan almarhum adalah seniman legendaris tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Suriname. "Dia berkontribusi dalam melestarikan bahasa Jawa melalui lagu-lagunya. Saya tidak berpikir ada orang Suriname yang tidak mengenalnya," ucapnya.
Almarhum yang meninggal pada usia 53 tahun itu kerap menggelar konser di Suriname, hingga akhirnya ia menciptakan lagu Angen Paramaribo yang terinspirasi dari nama ibu kota Suriname. Dia terakhir kali mengunjungi Suriname pada tahun 2018.