Langkah Nekat Amerika Bubarkan Gugus Tugas COVID-19

| 07 May 2020 10:07
Langkah Nekat Amerika Bubarkan Gugus Tugas COVID-19
Wapres Amerika Serikat Mike Pence (AP)
Jakarta, era.id - Pemerintah Amerika Serikat berencana mengakhiri Gugus Tugas Penanganan Virus Korona dalam waktu sekitar satu bulan dari mendatang, sementara jumlah kasus terkonfirmasi baru di Amerika masih berkisar antara 1.000 dan 2.000 orang per hari.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan akhir Mei atau awal Juni untuk mengalihkan manajemen respons nasional terhadap virus korona itu kembali ke badan-badan federal.

"Dan seperti saya katakan sebelumnya, sementara kita terus mempraktikkan social distancing dan negara-negara terlibat dalam rencana pembukaan kembali yang aman dan bertanggung jawab, saya benar-benar percaya bahwa kita dapat berada dalam situasi yang sangat berbeda," kata Pence, seperti dikutip dari VOA, Kamis (7/5/2020).

Seorang dokter epidemologis, Ronald Klain, yang kerap mengkritik Trump dan memimpin respons pemerintah terhadap wabah Ebola tahun 2014 di Afrika Barat menentang rencana pemerintah itu. Dalam cuitan di Twitter, Klain menulis bahwa ia meletakkan jabatan sebagai koordinator tanggapan Ebola Gedung Putih sewaktu kasusnya berkurang menjadi lima kasus per minggu.

 

Sedangkan Ali Mokdad, profesor di Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, mengatakan, apabila ia yang menjadi penanggungjawabnya, ia akan mengalihkan fokus gugus tugas itu, bukan menutupnya.

“Saya tidak akan mengakhirinya, tetapi saya akan menciptakan gugus tugas pemulihan COVID-19,” ujar Mokdad.

IHME merilis perkiraan baru hari Senin (4/5) yang memproyeksikan 135.000 kematian di Amerika Serikat hingga awal Agustus. Menurut lembaga itu, angka-angka itu didapat setelah mempertimbangkan pelonggaran tindakan tinggal di rumah dan social distancing yang terjadi di sekitar 30 negara bagian di AS.

 

Tags : covid-19
Rekomendasi