Warga New Yok Ketakutan Tes Korona

| 19 May 2020 09:12
Warga New Yok Ketakutan Tes Korona
Andrew Cuomo (Twitter)
Jakarta, era.id - Warga New York, Amerika Serikat dikenal berpikiran maju dan terbuka. Namun, siapa sangka jika mereka masih takut untuk melakukan tes COVID-19. 

Hal tersebut membuat Gubernur New York, Andrew Cuomo harus menggelar kampanye dan penyuluhan agar warga mau dites.

Andrew melakukan tes korona dengan metode PCR disela-sela rapat hariannya bersama para staf yang digelar secara virtual. Pengalaman itu dia bagikan lewat video yang diposting lewat akun twitter resminya.

Dalam video yang berdurasi 14 detik itu, Andrew menghadirkan seorang petugas medis yang mengenakan APD lengkap sesuai protokol COVID-19.

"Itu saja?" Tanya Cuomo kepada tim dokter. "Ya hanya itu," kata petugas medis yang menjalankan tugas.

 

Hanya sekitar lima detik pengambilan sampel cairan pernapasan itu sudah selesai dilakukan. Andrew membuktikan bahwa tes PCR itu tak menakutkan seperti yang dibayangkan oleh warga New York. Para warga kota Big Apple itu dikabarkan takut untuk melakukan tes korona karena isu menyakitkan dan memakan waktu.

"Sudah ku bilang, itu adalah keseluruhan ujian. Saya tidak kesakitan, saya tidak merasa tidak nyaman, menutup mata adalah saat relaksasi. Tidak ada alasan mengapa Anda tidak mendapatkan tes," kata Andrew, dikutip dari People, Selasa (19/5/2020).

Ketakutan itu menjadi perhatian utama lantaran New York bersiap untuk membuka lagi beberapa fasilitas umum dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi sektor yang akan dibuka meliputi para pekerja manufaktur, konstruksi, dan juga perdagangan.

Saat ini New York memiliki 700 titik pemeriksaan yang tersebar di berbagai daerah. Dalam waktu sehari, sedikitnya 40.000 tes bisa dilakukan serentak. Saat ini ada 350.000 kasus penularan COVID-19 di New York dengan korban meninggal dunia mencapai 22.000 orang lebih.

Jika masih banyak penduduk Amerika Serikat yang malah atau takut buat melakukan pemeriksaan, maka Amerika Serikat harus bersiap menghadapi gelombang kedua penyebaran virus korona baru. Bahkan hal ini juga sudah diperingatkan oleh pakar kesehatan.

Rekomendasi