'Senjata Makan Tuan', Puluhan Napi di Penjara El Salvador Kini Positif Korona

| 26 May 2020 13:01
'Senjata Makan Tuan', Puluhan Napi di Penjara El Salvador Kini Positif Korona
Kondisi para tahanan di penjara El Salvador. (Foto: Twitter @OsirisLunaMeza)
Mexico City, era.id - Sebanyak 36 narapidana di beberapa penjara El Salvador dinyatakan positif terinfeksi virus korona. Saat ini, protokol kesehatan dan isolasi ketat akan diterapkan untuk menghentikan penyebaran virus di fasilitas itu, kata otoritas kesehatan setempat pada Senin (25/5).

Sejumlah 25 narapidana didiagnosis di sebuah penjara, yang dihuni oleh lebih dari 1.200 narapidana di wilayah San Vicente, kata Osiris Luna, direktur sistem penjara negara itu, dalam konferensi pers pada Senin (25/5).

Sementara itu, penjara Quezaltepeque dekat ibu kota, yang menampung 1.980 tahanan, melaporkan 11 kasus, ia menambahkan.

Baca Juga : Kondisi Mengerikan di Penjara El Salvador: Napi Dipaksa Berdesakan

"Kami sudah mulai merawat dan mengisolasi orang-orang ini. Ada area untuk isolasi di setiap penjara," kata Luna, seperti dikutip Antara.

Kondisi di penjara-penjara Salvador telah berada di bawah pengawasan yang lebih besar setelah pemerintah pada April merilis foto-foto mengejutkan, terkait ratusan anggota geng yang dipenjara, ditelanjangi, dan ditindas, hingga menuai kritik keras dari kelompok-kelompok pembela hak asasi manusia.

Kondisi para tahanan di penjara El Salvador. (Foto: Twitter @OsirisLunaMeza)

Foto-foto itu diterbitkan setelah lonjakan pembunuhan pada April mendorong Presiden Nayib Bukele memperketat tindakan keamanan di penjara bagi anggota geng, termasuk anggota dari kelompok-kelompok bersaing, Mara Salvatrucha (MS-13) dan Ward 18, di sel yang sama.

Penjara Quezaltepeque, yang menampung anggota geng, tunduk pada langkah-langkah keamanan baru. Langkah-langkah itu tidak diterapkan di fasilitas San Vicente.

El Salvador melaporkan total 35 kematian dan 1.983 kasus COVID-19 pada Senin.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (28/4/2020), Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan penjara dalam keadaan darurat pada Jumat (24/4) malam. Hal ini disebabkan lonjakan kasus pembunuhan yang terjadi saat itu. 

 

Para narapidana merupakan anggota gangster yang dikumpulkan secara bersamaan. Presiden berusia 38 tahun itu memerintahkan pengurungan selama 24 jam penjara untuk anggota gangster.

Ia juga mengatakan kepada pemimpin gangster, bahwa mereka akan dikirim ke sel isolasi setelah melakukan kasus 22 kasus pembunuhan dalam satu hari itu.

"Tidak ada kontak dengan dunia luar. Toko-toko akan tetap ditutup dan semua kegiatan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut," tulis Presiden Bukele di Twitter.

Rekomendasi