Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dia dapat mencabut semua aturan jarak sosial, penutupan fasilitas umum kecuali penutupan perbatasan internasional, untuk mengembalikan kehidupan normal di negaranya pada awal pekan depan.
Senin pekan depan, Ardern akan memutuskan apakah Selandia Baru siap beralih ke kewaspadaan level 1, lebih dari dua bulan setelah ia memberlakukan penguncian ketat (lockdwon) level 4 dengan menutup sebagian besar bisnis dan memaksa warganya tinggal di rumah sebagai respons terhadap pandemi virus korona.
pemerintah Selandia Baru masih memantau keadaan hingga Senin sebelum akhirnya mengumumkan new normal.
"Jika tidak (menyebabkan peningkatan kasus), maka kita dalam posisi yang bagus untuk bergerak lagi," kata Ardern sepeti dikutip dari Reuters, Rabu (3/6/2020).
Di bawah kewaspadaan level 1, tidak ada aturan untuk menjaga jarak fisik atau membatasi jumlah orang di tempat-tempat seperti bar, klub, gereja, dan tempat olahraga. Tapi, Selandia Baru masih menutup diri dari kedatangan orang asing.
Negara itu tidak mencatat kasus baru COVID-19 selama 12 hari berturut-turut pada Rabu, dan hanya memiliki satu kasus aktif.
Keputusan Ardern untuk segera memberlakukan salah satu penguncian paling ketat di dunia telah dipuji dengan menghambat penyebaran COVID-19 di Selandia Baru, yang telah melaporkan total 1.504 kasus dan 22 kematian.
Ardern mengatakan fokus di bawah kewaspadaan level 1 akan beralih ke langkah-langkah kesehatan masyarakat dan kebersihan pribadi dasar seperti mencuci tangan secara teratur, isolasi mandiri oleh siapa pun yang memiliki gejala mirip flu, dan pelacakan kontak.