Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, banjir rob tersebut merendam di dua kelurahan yakni Kelurahan Muarareja dan Kelurahan Tegal Sari.
Adapun rinciannya adalah Gang Muarareja RT 4 RW 2, Gang Kemiri 1 RT 4 RW 3 dan Gang Kemiri 3 RT 2 RW 3 di Kelurahan Muarareja, kemudian RT 1, RT 2, RT 6 di RW 10 Kelurahan Tegal Sari.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal Andri Yudi mengatakan, hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi dan masih bertahan di rumah masing-masing dan air sudah mulai surut.
"Sampai saat ini tidak ada pengungsi, warga bertahan di rumah masing-masing. Ketinggian air rob masuk ke rumah penduduk kisaran 20 - 25 cm. Saat ini sudah mulai surut,” jelas Andri melalui pesan singkat, Rabu (3/6) malam.
Berdasarkan laporan dan hasil asesmen awal dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Tegal, sebelumnya genangan rob tersebut telah terjadi pada Senin (1/6) dengan tinggi muka air 10 sampai 25 sentimeter.
Genangan rob tersebut menggenangi sepanjang pesisir utara Laut Jawa dengan panjang kurang lebih 700 meter dan mencakup dari Kecamatan Tegal Timur sampai Tegal Barat.
Adapun cakupan yang terendam meliputi Gang Muarareja RT 4 RW 2, Gang Kemiri 1 RT 4 RW 3 dan Gang Kemiri 3 RT 3 di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat. Kemudian Jalan Kesatrian RT 8 RW 10, Gang Rajungan RT 10 RW 10 dan Gang Yuyu RT 10 RW 10 di Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Tegal Barat.
Selanjutnya Jalan Flores Baru 3 RT 3 RW 3 Kelurahan Panggung, Jalan Sawu 2 RT 1 RW 11 Kelurahan Panggung dan Jalan Pesisir Agung RT 13 RW 10 Kelurahan Mintaragen di Kecamatan Tegal Timur.
Sejauh ini, TRC Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tegal telah melakukan monitoring berkala air rob dan melakukan assessment serta mengambil langkah yang diperlukan guna mengantisipasi banjir rob susulan.
Selain di Tegal, Banjir rob juga menggenangi sedikitnya 11 Desa di 4 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Rabu (3/6) pukul 16.00 WIB.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, banjir tersebut dipicu oleh peristiwa air laut pasang yang membuat empat sungai, masing-masing; Sungai Silempeng, Sungai Sengkarang, Sungai Meduri dan Sungai Bremi meluap dan membanjiri permukiman warga di 11 desa tersebut.
Adapun 11 desa yang terdampak meliputi Desa Boyoteluk dan Desa Depok di Kecamatan Siwalan. Kemudian Desa Semut, Desa Woker Kulon dan Desa Pacakaran di Kecamatan Wonokerto. Selanjutnya Desa Jeruksari, Desa Mulyorejo, Desa Tegaldowo, Desa Karangjompo, Desa Pacar dan Desa Samborejo di Kecamatan Tirto.
Berdasarkan keretangan dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, sedikitnya ada 17 warga yang mengungsi di Gedung TPS Desa Semut.