ERA.id - Serangan udara dengan target pos militer Suriah pada Jumat (24/7) terus ditembakkan pasukan militer Israel. Mereka menyebut serangan itu sebagai aksi balasan atas tembakan mortir Suriah menuju Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
"Serangan ini berhasil mengenai sejumlah sasaran, termasuk pos-pos pantau SAF dan sistem pengumpulan intelijen yang berlokasi di pangkalan SAF," kata militer Israel dalam sebuah keterangan, merujuk pada Pasukan Bersenjata Suriah (SAF).
Kantor Berita Suriah, SANA, mengutip narasumber dari pihak militer negara itu, menulis bahwa beberapa helikopter Israel menargetkan tiga pos penjagaan luar di wilayah Quneitra, Suriah bagian selatan, dengan menggunakan rudal antitank.
Menurut SANA, serangan itu mengakibatkan dua orang terluka dan sejumlah titik di area hutan terbakar.
Serangan tersebut dilancarkan beberapa jam usai pihak militer Israel menyebut pihaknya mendengar ledakan dari area yang dipegang Suriah di wilayah Dataran Tinggi Golan. Tidak ada laporan mengenai korban luka atau tewas, namun sebuah gedung dan kendaraan milik warga Israel rusak.
Ketegangan antara Israel dan Suriah meningkat sepanjang pekan ini usai seorang kombatan dari kelompok Hizbullah di Lebanon tewas dalam serangan Israel di wilayah pinggiran Damaskus, Suriah, pada Senin (20/7).
Setelahnya, militer Israel menyebut pihaknya meningkatkan kapasitas pasukan di wilayah utara, yang berbatasan dengan Lebanon dan Suriah.
Sebelum itu, menyusul tewasnya dua kombatan Hizbullah di Damaskus pada Agustus tahun lalu, Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah berjanji untuk membalas jika Israel membunuh lebih banyak kombatan kelompoknya.
Israel menganggap kehadiran kelompok Hizbullah bersama sekutunya, Iran, di Suriah sebagai ancaman strategis.