Azan Magrib Berkumandang, Buruh Kekeuh Tunggu Anies-Sandi

| 10 Nov 2017 19:01
Azan Magrib Berkumandang, Buruh Kekeuh Tunggu Anies-Sandi
Hari menjelang gelap, buruh yang berdemo di Balai Kota DKi, Gambir, Jakarta Pusat membakar suar. (ZAKIYAH/era.id)
Jakarta, era.id - Adzan Maghrib berkumandang, buruh yang berdemo di Balai Kota DKI, gambir, Jakarta Pusat belum juga beranjak, Jumat (10/11/2017). Mereka masih menunggu Gubernur ataupun Wakil Gubernur DKI Jakarta yang belum juga menampakkan diri di hadapan massa aksi.

Ketua Kordinator Koalisi Buruh Jakarta, Winarso menyampaikan kekecewaannya terhadap Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Sejak pagi tadi pukul 11.00 WIB hingga selepas magrib, Anies-Sandi belum juga kelihatan. 

Massa buruh yang yang berjumlah lebih dari 1000 orang menyalakan suar guna menjaga semangat dan totalitasnya.

"Kami menuntut revisi PP 78, dan dinaikkan lah UMP, " ujar Winarso di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Winarso juga menyebutkan bahwa pihak pendemo belum akan beranjak meninggalkan Balai Kota.

"Kami mau rapat dulu, sampai jam berapa di sini nanti kondisional," tutupnya.

Menanggapi aksi yang digelar buruh, Sandiaga Uno yang masih berada di dalam Balai Kota mengatakan, aspirasi para pendemo akan ditampung dan dikonsultasikan oleh pemerintah pusat serta para serikat buruh lainnya.

Ssejatinya, usai salat Jumat siang tadi, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menanggapi tuntutan buruh yang berdemo. Sandi menilai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang diminta buruh tidak sesuai dengan situasi ekonomi Indonesia yang sedang melemah. 

"Kami liat sekarang ekonomi sedang landai, seperti yang Ibu Sri (Sri Mulyani-Menteri Keuangan) sampaikan berkali-kali," jelas Sandi di Balai Kota.

Sandi menganggap UMP 2018 sebesar Rp3,6 juta yang ditetapkan Pemprov DKI telah mengakomodir semua pihak. "Kita melihat ini adalah kebijakan yang harus kita ambil. Kita mengambil posisi yang bisa mengakomodir teman-teman dari serikat pekerja baik sedang bekerja atau yang belum bekerja maupun yang berpotensi di-PHK," ujar Sandi. 

Dirinya tidak menolak aspirasi yang disampaikan buruh, aksi protes mereka akan disampaikan ke pemerintah pusat untuk dibahas lebih lanjut. "Aspirasi itu kita tampung dan kita berkonsultasi dengan pemerintah pusat dengan teman-teman dari serikat buruh yang lain," tutupnya.

Tags :
Rekomendasi