Arti No 2 untuk Emilia Nomleni

| 13 Feb 2018 16:00
Arti No 2 untuk Emilia Nomleni
Jakarta, era.id - Calon Wakil Gubernur NTT, Emilia Nomleni, datang sendiri ke KPU NTT untuk mengambil nomor urut. Dia menangis saat menarik dan mendapat nomor urut 2.

"Nomor dua itu perlambang perdamaian dan juga kemenangan. Nomor urut yang sama didapatkan Jokowi pada Pilpres 2014," kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Pareira, Selasa (13/2/2018).

Dalam pilpres sebelumnya, pasangan Jokowi-JK memang mendapat nomor urut 2. Andreas mengingatkan "Salam 2 Jari" Jokowi-JK. Andreas mengatakan, Emilia adalah sosok perempuan tangguh dan merupakan satu-satunya calon kepala daerah perempuan yang diusung PDI Perjuangan.

"Ibu Megawati menunjuk Ibu Emilia untuk berlaga dalam politik yang sangat maskulin, karena beliau adalah perempuan yang luar biasa," kata Andreas tentang sosok Emilia.

PDI Perjuangan yakin, persoalan-persoalan yang ada di NTT selama ini, seperti kemiskinan dan pedagangan manusia (human trafficking), bisa efektif diselesaikan oleh pemimpin perempuan. Andreas memberi perumpaan NTT sebagai seorang anak yang butuh kasih sayang seorang ibu.

"Sebab perbaikan NTT butuh kasih dan ketulusan hati seorang ibu. Sama seperti seorang ibu yang terus berjuang membesarkan anak-anaknya tanpa mengenal pamrih," beber Andreas.

Perjalanan yang bakal ditempuh Emilia dipastikan bakal berat. Dia akan berjuang sendiri di Pilkada NTT. Sang cagub, Marianus Sae, malah jadi tersangka di KPK karena kena operasi tangkap tangan.

Meski berlaga tanpa pasangan, Andreas yakin Emilia akan berjuang semaksimal mungkin. Mesin partai, PKB dan PDIP yang mendukung, relawan dan para simpatisan dipastikan sudah panas.

"Perjuangan politik kami tidak pernah mengenal kata menyerah. Sejarah telah membuktikan bahwa dalam kondisi sesulit apapun, di bawah tekanan dan intervensi kekuasaan Orde Baru, kami tetap bisa bertahan," ujarnya.

"Kami akan berjuang sampai akhir dengan iman dan tekad untuk memenangkan Ibu Emilia. Demi pembangunan NTT yang sangat kami cintai," kata Andreas.

 

Tags : pilkada 2018
Rekomendasi