ERA.id - Penularan virus korona baru atau COVID-19 hingga kini masih menjadi masalah di semua negara. Berbagai langkah pencegahan terus dilakukan, seperti dengan menggunakan masker. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita mengatakan, penggunaan masker saat ini wajib digunakan, khususnya di tempat keramaian.
Sebab, penularan COVID-19 dapat terjadi akibat terkena percikan air liur orang yang sakit ketika bersin, batuk, bahkan saat bicara.
“Penularan terjadi ketika percikan air liur terhirup orang lain, maka sangat disarankan untuk selalu menggunakan masker saat di luar rumah,” jelasnya, Selasa (18/8).
Jenis masker sangat beragam. Untuk mencegah penularan virus krona terdapat tiga jenis masker yang disarankan ke masyarakat. Antara lain masker kain, semua orang disarankan untuk menggunakan masker kain ketika bepergian ke luar rumah. Masker kain tetap dapat menghalau sebagaian pecikan air liur yang keluar saat berbicara, menghela napas, atau batuk dan bersin. Masker kain dengan bahan katun kerapatannya lebih baik dengan minimal dua lapis. Penggunaannya harus diganti tiap empat jam.
Selanjutnya, sambung Novarita, masker bedah yang merupakan jenis masker sekali pakai yang sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah lebih efektif pilihan untuk mencegah penyebaran COVID-19 karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.
“Ada juga masker N95 yang efektif mencegah penularan Covid-19 secara aerosol atau uap udara. Masker yang cenderung lebih mahal ini tidak hanya mampu menghalau percikan air liur saja. Namun juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung virus,” tambahnya.
Padahal, Gugus Tugas (sekarang Satuan Tugas) Percepatan Penanganan COVID-19 dan WHo sudah menyarankan agar warga memakai masker kain. Karena masker bedah hanya untuk keperluan medis oleh para petugas medis.
“Ada beberapa jenis masker yaitu masker medis. Ini adalah masker bedah atau masker N95, masker yang ditujukan untuk keperluan medis. Misalnya, untuk tenaga kesehatan, orang sakit, dan orang yang merawat orang sakit menggunakan masker medis ini,” kata Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro, beberapa waktu lalu.
Pemakaian masker hanya efektif apabila individu menerapkan protokol kesehatan lain, seperti disiplin tetap jaga jarak aman antara satu dan dua meter, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik.
Selain masker medis ada juga masker nonmedis yaitu, masker kain. Orang sehat cukup menggunakan masker kain. Dokter Reisa mengatakan, masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki tiga lapisan kain.
Masker nonmedis yang terdiri dari tiga lapisan tersebut yaitu lapisan dalam berupa bahan penyerap seperti, katun, lapisan tengah berupa bahan tanpa tenun, seperti polipropilena dan lapisan luar berupa bahan yang tidak mudah menyerap air seperti, polyester atau campuran polyester.