ERA.id - Apoteker lebih mudah membaca tulisan "cakar ayam" dari dokter. Kok bisa ya? Kenapa dokter menulis kayak begitu? Memang kenapa kalau ditulis dengan jelas?
Hal itu dijawab pakar kesehatan Hilwan Yudateruna yang juga Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia. Menurutnya, banyak juga apoteker yang bingung dengan tulisan "cakar ayam" itu, hingga membuatnya mesti menghubungi dokter yang menulis resep tersebut agar tidak salah.
Berikut penyebab dokter menulis "cakar ayam" di kertas resep:
Karena buru-buru
Tulisan dokter terlihat jelek seperti "cakar ayam" bisa jadi disebabkan oleh mereka yang ingin bekerja dengan cepat, sehingga mampu melayani pasien lainnya yang membutuhkan pengobatan. Logikanya, jika kita menulis dengan sangat cepat, tulisan tentu akan jauh lebih jelek dari biasanya, bukan?
Sudah menjadi kebiasaan
Dokter sudah terbiasa menulis dengan cepat. Meski tulisannya menjadi tidak jelas, mereka sudah mengerti dengan maksud dengan tulisan tersebut dan terbiasa menulisnya hingga sudah menjalani profesi sebagai dokter.
Banyak istilah kesehatan dan obat yang sulit
Banyak nama atau istilah di dunia kesehatan seperti obat-obatan, yang sulit ditulis lengkap. Banyak dokter yang sengaja hanya menuliskannya dengan kode yang biasa mereka sebutkan, sehingga lebih ringkas dan mudah dipahami. Kode-kode inilah yang seringkali membuat orang awam tidak mengerti.
Sebagai contoh, ada istilah QD yang maksudnya adalah obat diminum sekali sehari atau TID yang berarti obat diminum tiga kali sehari. Kode-kode ini tentu akan jauh lebih mudah disingkat dengan tulisan yang asal-asalan, bukan?
Resep masa kini
Kini semakin banyak dokter atau instansi kesehatan yang tidak lagi menuliskan resep dengan tulisan "cakar ayam". Ada juga yang memakai tulisan dari komputer agar lebih mudah dipahami. Meski begitu, bukan berarti kita bisa sembarangan menggunakan resep yang mudah dipahami tersebut.