"Karena supaya tidak terjadi akses negatif. TNI-Polri mengutamakan keselamatan jiwa dan raga para sandera. Catat betul-betul, mengutamakan jiwa dan raga," ujar Syafruddin, di Polda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Kebutuhan yang terkait dengan pemenuhan hidup sehari-hari juga menjadi pertimbangan Polisi. Oleh sebab itu, kata Syafruddin, pemerintah pusat mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pangan.
"Dan perjalanan hidup dari hari ke hari, untuk memenuhi kebutuhan pangan. Oleh karena itu, pemerintah memberikan bantuan pangan," lanjut Syafruddin.
Saat ini, polisi yang menggunakan tindakan persuasif guna menyelamatkan 1.300 warga yang disandera sejak Kamis (9/11/2017) akan mengevakuasi pekerja dan laki-laki.
"Anak-anak dan wanita sudah diselamatkan tinggal pekerja dan kaum laki-laki. Ini akan dilakukan secara gradual tidak sembrono," katanya.
Bagi Polri, aksi KKB ini merupakan kriminal serius. Tindakan lebih lanjut akan dilakukan Polri setelah ratusan warga desa Kimbeli dan Bantu yang disandera sejak Kamis (9/11/2017) merasakan aman.