Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tidak akan menoleransi tempat hiburan malam yang di dalamnya terbukti menjadi lokasi transaksi narkoba.
"Tidak ada tutup-buka, tutup-buka. Begitu di situ ditemukan narkoba, maka tempat itu tidak bisa lagi beroperasi," kata Anies, di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
Berdasarkan data yang diperoleh Anies, peningkatan jumlah pengguna narkoba tertinggi terjadi di lingkungan kampus.
"Peningkatan terbesar itu terjadi dari lulusan Universitas, naiknya lebih dari 400 persen," ujar Anies.
Selain tempat hiburan malam, Anies akan bekerja sama dengan jajaran pemerintah daerah yang terdekat dengan warga untuk mengantisipasi adanya bandar di kampung-kampung.
"Kami akan mengaktifkan RW siaga untuk memantau mencegah peredaran narkoba di kampung-kampung itu, kami akan kerjakan semua," ucap Anies.
Data yang dirilis BNN juga mencantumkan 40 persen dari 500.000 orang pengguna narkoba di Jakarta berprofesi sebagai karyawan.