JK: Cawapres Jokowi Harus Bisa Jadi Presiden

| 26 Feb 2018 16:24
JK: Cawapres Jokowi Harus Bisa Jadi Presiden
(Foto: Twitter @KSPgoid)

Jakaerta, era.id - Nama Jusuf Kalla muncul sebagai calon wakil presiden Joko Widodo untuk Pemilu 2019. Dia hanya bisa berterima kasih kalau ini benar-benar terjadi. Dia pun tak mau berpolemik dengan usulan tersebut dan menyerahkannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Mengingat konstitusi tidak memperbolehkan jabatan wakil presiden lebih dari dua kali.

"Saya tentu tidak bisa memberikan komentar, saya berterima kasih atas usulan itu tapi akhirnya kembali kepada konstitusi," kata Kalla dilansir dari Antara, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Dalam UUD 1945 yang telah diamandemen pasal 7 menerangkan Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan. Hal ini membatasi presiden dan wakil presiden  memegang jabatan selama dua periode.

Selain itu, Kalla menyarankan dua kriteria yang cocok mendampingi Jokowi. Pertama, bisa menambah elektabilitas, dan tidak malah mengikuti elektabilitas Jokowi. Kedua, harus memiliki ketokohan dan kepemimpinan sehingga bisa menjadi presiden bila diperlukan.

"Kedua harus bisa menjadi presiden, dari enam presiden kita, dua wakil menjadi presiden, Bu Mega dengan Pak Habibie, artinya tokoh itu harus matang, karena kalau tidak, pengalaman pak Habibie dan Ibu Mega, kalau tidak siap, bagaimana?" ujarnya.

Selain itu, menurut dia, Wakil Presiden juga memiliki pengalaman dalam pemerintahan. Sebab, menurutnya, kalau tidak berpengalaman di pemerintahan akan sulit mengatur orang pemerintah.

Untuk perbandingan, era.id merangkum hasil Pemilu 2014 di beberapa wilayah. Ada sembilan provinsi yang Jokowi-JK kalah telak dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Simak infografis era.id:

Infografis (era.id)

Usulan Kalla jadi cawapres muncul dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Ketua DPR Bambang Soesatyo. Bambang bilang, Jokowi-JK adalah pasangan ideal untuk 2019-2024. Namun, menurutnya, kalau JK jadi wakil presiden lagi, itu akan berbenturan dengan undang-undang.

"Menurut kami yang tertinggi berdasarkan survei memang masih Pak JK. Cuma memang sekarang sedang dikaji apakah aturan kita atau UUD kita memperbolehkan wapres itu lebih dari dua kali," kata Bambang di Kompleks Parlemen.

Namun, bila mengingat kembali pernyataan Kalla pada Selasa 13 Februari, dia pernah mengatakan belum mau maju di Pemilu 2019.

Ada sejumlah pertimbangan yang membuat dia memutuskan itu. Karenanya, Kalla menyarankan wakil presiden Jokowi lebih baik dari kalangan muda.

"Ya kan saya sudah katakan, saya ini mempertimbangkan juga dari segi umur, biar yang muda-muda," kata Jusuf Kalla dilansir dari Antara, Selasa (13/2) silam. 

Dia memprediksi Jokowi akan maju lagi pada Pilpres 2019. Politikus senior Partai Golkar ini pun menyatakan siap mendukung Jokowi dalam Pemilu 2019.

"Pak Jokowi kan masih muda dibandingkan saya, ya otomatis beliau akan maju. Ya tentu kita mendukung beliau, bagaimana caranya? Nanti kita lihat," tambah Kalla.

Rekomendasi